in

Percayalah Bahwa Pengalaman Di Sakiti Itu Akan Membawa Kita Pada Keadaan Yang Lebih Baik

Di sakiti seseorang itu memang sangat menyayat hati, perih tak tertahankan. Terlebih bila dia adalah orang yang sangat kita cintai. Dalam sebuah hubungan, menyakiti dan di sakiti itu memang soal biasa. Tapi jika kita bisa hidup secara damai, kenapa harus ada yang di sakiti. Damai itu lebih indah, apalagi jika itu menyangkut soal cinta. Karena pada dasarnya cinta itu indah, selaras dengan mendamaikan dan menentramkan sanubari. Cinta juga tak pernah mengajarkan kita untuk menyakiti seseorang, cinta hanya mengajarkan tentang bagaimana menyayangi dan membahagiakan seseorang. Sebab cinta itu tulus, bersih, dan juga suci.

Hanya saja, karena ulah serta perbuatan jahat manusia itu sendiri yang merubah cinta menjadi kebencian, bersih menjadi kotor. Cinta yang awalnya mengajarkan kasih sayang, dalam sekejap bisa berubah menjadi peperangan. Tapi sebenarnya itu bukanlah cinta, melainkan nafsu jahat. Mungkin cinta itu telah hilang atau mungkin lari entah kemana, karena cinta tidak akan bersemayam pada orang yang berniat jahat untuk menyakiti pasangannya. Sebab jika memang cinta, tidak akan mungkin tega menyakiti. Tapi cintalah yang sering di tuduh akan hal itu, seperti cinta membawa kesengsaraan misalnya.

Hilangnya cinta itu besar kemungkinan di karenakan oleh timbulnya ketidak nyamanan dan juga rasa bosan. Tapi apakah harus dengan menyakiti?, tentu saja tidak. Karena menyakiti itu adalah tindakan brutal dalam sebuah hubungan asmara.  

Seharusnya perpisahan itu tak harus di sertai dengan rasa sakit  

Jika dulu memang mengaku cinta, kenapa pada akhirnya membawa nestapa. Jodoh memang ada di tangan Tuhan, tapi tidak seharusnya jika keinginan lepas itu di lakukan dengan menyakiti. Karena seharusnya perpisahan itu tak harus di sertai dengan rasa sakit. Meskipun itu merupakan tanda bahwa pasangan tidak berjodoh, tapi setidaknya jangan bawa nama “tidak jodoh” untuk menyakiti hati seseorang. Jika memang kau ingin lepas, maka bisa di bicarakan secara baik-baik. Setidaknya rasa sakit yang di derita tidak akan separah ini.

Percayalah bahwa pengalaman di sakiti itu akan membawa kita pada keadaan yang lebih baik

Pernah di sakiti, itu rasanya sangat sakit bukan?. Bahkan kita sering kali berharap bahwa itu hanyalah mimpi, dan ketika terbangun rasa sakit itu bisa hilang. Namun pada kenyataannya itu memang rasa sakit yang sebenar-benarnya, sehingga ketika kita ingin terlelap sebentar maka mata pun sangat sulit untuk terpejam. Rasa sakit itu ibarat musuh pada diri kita, karena ketika kita ingin makan, rasanya dia menghalangi kita, ingin tidur pun demikian, bahkan untuk bahagia sekalipun.

Tapi yakinlah bahwa luka itu hanyalah untuk sementara, dan akan hilang seiring berjalannya waktu jika memang kemauan kita untuk bangkit dan melupakan segalanya itu lumayan besar. Dan percayalah, bahwa pengalaman di sakiti itu akan membawa kita pada keadaan yang lebih baik. Sebab setelah di sakiti, kita pasti akan bangkit dengan kekuatan yang lebih besar dari sebelumnya. Sehingga tidak mempan lagi jika memang ada yang berniat untuk menyakiti kita. Yang terpenting, kita akan berada pada keadaan dimana kita sadar untuk lebih berhati-hati lagi.

Baca Juga: Lebih Baik Menyendiri Untuk Menunggu Orang Yang Tepat, Dari Pada Mengorbankan Hati Untuk Cinta Yang Salah

Atau mungkin menyendiri untuk menunggu orang yang tepat itu jauh lebih baik

Siapa yang mau terjatuh pada lubang yang sama, tentu tidak akan ada yang mau. Dan hanya orang-orang bodohlah yang mau mengorbankan diri untuk terjun kembali. Bagi kita yang pernah tersakiti, jika kita tak mau di katakan bodoh, maka jangan mau untuk jatuh pada lubang yang sama. Oleh karena itu, mungkin menyendiri untuk menunggu orang yang tepat itu jauh lebih baik. Dengan tetap membuka hati, dan lebih berhati-hati. Tidak terburu-buru seperti dulu, karena dengan kehati-hatian itu semoga suatu saat nanti orang yang tepatlah yang menghampiri kita.   

What do you think?

Written by virgo

Kejar Pelaku Penembakan, Polda Aceh Koordinasi dengan Sumut

Wagub Sumsel Ishak Mekki Jadi Narasumber Sosialisasi Empat Pilar MPR