Kamis, 21 Desember 2017 15:07 WIB
MEDAN – Tiga orang tewas dan satu lainnya kritis dalam perkelahian di atas kapal penumpang Wira Glori yang sedang berlayar di perairan Pulau Mursala, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumut, Rabu (20/12) dini hari. Polisi masih mengusut penyebab pertarungan ini dengan memeriksa kapten kapal dan saksi lainnya.
Perkelahian maut itu membuat kapal kembali ke pelabuhan keberangkatan. Salah satu yang tewas adalah anak buah kapal (ABK) yang berusaha melerai perkelahian maut itu.
Dari tiga korban tewas, baru dua yang berhasil diidentifikasi, yakni Anugrah (25) warga Gunungsitoli, Nias (ABK) dan Peringatan Nduru (25) penduduk Lahusa, Nias Selatan. Keduanya mengalami luka serus di leher dan ada sabetan senjata tajam di tangan dan anggota tubuh lainnya. Satu korban lagi merupakan pria yang diduga sebagai pelaku yang membunuh Anugrah dan Peringatan. “Diduga pelaku lalu bunuh diri usai membunuh dua korban pertama,” kata Kasat Reskrim Polres Sibolga AKP Agus Adhitama.
Korban lainnya, Odalige Harefa (50) warga Desa Limbabarora, Kecamatan Gunungsitoli Utara mengalami luka berat. Korban saat ini sedang menjalani perawatan intensif di ke RSU FL Tobing. “Korban meninggal juga berada di rumah sakit yang sama, masih ada di kamar jenazah,” lanjut Agus.
Agus mengatakan, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Sedikit dijelaskannya, pertarungan maut terjadi ketika kapal baru saja bertolak dari Pelabuhan Sambas, Sibolga menuju Pulau Nias. Dari keterangan saksi, keributan awalnya hanya melibatkan Peringatan dengan korban yang belum teridentifikasi. Keributan itu kemudian dilerai Anugrah, yang tak lain kru kapal.
Namun perkelahian ala tarung gladiator itu makin mencekam ketika korban yang belum teidentifikasi atau pelaku mencabut senjata tajam. Lalu secara membabi buta menikam kedua korban hingga tewas. Termasuk korban Odalige Harefa yang akhirnya menderita luka berat serta kritis. Belakangan, pelaku malah bunuh diri, usai melakukan eksekusi brutal dan sadis tersebut.
Keributan ini memaksa kapal yang mengangkut 700 penumpang itu beputar haluan kembali ke Pelabuhan Sambas. Setibanya di pelabuhan kru kapal langsung dimintai keterangan oleh polisi, sementara seluruh korban dievakuasi menggunakan ambulans ke RS DR FL Tobing, Sibolga.(mad)