Kekalahan atau hasil imbang akan membuat Italia untuk kali pertama gagal melaju ke putaran final Piala Dunia sejak 1958.
STOCKHOLM – Italia akan melakoni laga hidup mati kontra Swedia pada leg kedua playoff Piala Dunia di San Siro Selasa (14/11) dini hari WIB. Nasib “Gli Azzurri” kini berada di ujung tanduk setelah mereka takluk 0-1 dari Swedia di leg pertama.
Pelatih Italia Gian Piero Ventura menyesali kegagalan tim asuhannya memaksimalkan peluang dalam pertandingan sulit di leg pertama. Swedia unggul dengan satu-satunya gol tercipta pada laga itu melalui pemain pengganti Jakob Johansson.
“Itu bisa saja terjadi dengan cara yang berbeda, jika kami mencetak gol pertama misalnya melalui sundulann Andrea. Kini kami tertinggal dan masih ada 90 menit untuk bermain,” ujar Ventura pada konferensi pers usai pertandingan.
“Permainannya sangat mengandalkan fisik, dan kami kesulitan karena itu. Kami harus membaik, secara fisik kami tidak bisa berbuat banyak. Kami hanya punya satu setengah hari untuk berbenah dan kami harus membaca permainan lebih baik lain kali. Kami berharap penonton di San Siro memberi kami dukungan yang kami butuhkan,” sambungnya.
Pelatih berusia 69 tahun itu masih yakin timnya akan lolos ke putaran final tahun depan di Russia. Italia terancam gagal berpartisipasi dalam turnamen tersebut untuk pertama kalinya sejak 1958.
“Ketika saya berada di ruang ganti, saya melihat betapa marah dan frustrasinya pemain. Mereka paham bisa berbuat lebih baik, permainannya sangat fisik dan itu mengejutkan kami tapi kami bisa berbuat lebih baik,” tandas Ventura.
Di sisi lain pelatih Swedia Jan Andersson senang dengan penampilan timnya. Meski demikian dia sangat sadar bahwa itu hanya titik tengah pertandingan.
“Kami tengah melewati babak playoff. Kami telah banyak berbicara tentang keberanian dan memberi kesempatan kepada diri sendiri. Saya pikir secara keseluruhan kami melakukannya hari ini lagi,” ujar Andersson.
“Saya sangat senang kami memenangkan pertandingan dan sikap selama 90 menit yang membantu kami,” sambungnya.
“Kami akan melakukan analisis permainan dan membuat rencana permainan baru untuk leg kedua. Saya masih di sini malam ini dan belum membahas lebih jauh tentang tentang permainan di Milan,” tandasnya.
Andersson setuju dengan Ventura tentang pertandingan itu yang lebih mengandalkan fisik. “Itu adalah permainan fisik dan kami siap untuk itu, itu adalah salah satu kunci permainan, untuk memenangkan duel,” jelasnya.
Dihujani Kritik
Mantan playmaker tim nasional Italia Andrea Pirlo bergabung dengan sejumlah pengkritik usai kekalahan “Gli Azzurri”. Tim juara empat kali Piala Dunia itu di ambang absen pada putaran final Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam 60 tahun.
Italia terakhir kali gagal lolos ke putaran final adalah pada tahun 1958. Mereka harus mengalahkan Swedia dengan dua gol di leg kedua untuk menghindari apa yang dikatakan oleh federasi Carlo Tavecchio sebagai ‘Apocalypse’.
Media Italia Gazzetta dello Sport menggambarkan penampilan mereka di Swedia seperti orang kebingungan. Tuttosport mengatakan, Italia harus menghindari dipermalukan yang akan menjadi noda hitam dalam sejarah sepakbola mereka
“Italia tampak seperti tim yang ketakutan. Hasil imbang di Eropa tidak akan cukup,” ujar Pirlo kepada Sky Sport Italia.
Pria berusia 38 tahun, yang memastikan pensiun pada hari Senin, juga memiliki sedikit simpati atas keluhan Ventura tentang wasit. “Bermain di laga tingkat Eropa tidak seperti di Italia, di mana Anda mendapatkan tendangan bebas bahkan untuk kontak sekecil apa pun,” jelasnya.
“Dalam pertandingan ini kami harus berada di atas semuanya dan memberikan 100 persen, ini adalah pertandingan yang harus dilakoni dengan pemain sejati. Sulit bagi Ventura untuk menemukan kata-kata yang tepat untuk diucapkan kepada tim ini,” sambung Pirlo, yang direkam menonton pertandingan itu sembari duduk di sofa dengan segelas anggur di tangannya dan membelai jenggotnya. ben/Rtr/S-1