Gubernur Nurdin Ajak Nelayan Ikut Mencari
Pesawat Skytruck M-28 milik Polri meledak di perairan Pulau Senayang, Kabupaten Lingga, Sabtu (3/12) pagi. Belum dipastikan penyebab musibah itu. Meski begitu, kepolisian masih mendalami kasus ini.
Batam – Hari itu, pesawat milik Kepolisian terbang dari Bandara Militer Pondok Cabe, Depok dengan Saat terbang di atas udara Pulau Senayang, Lingga, pesawat melayang layang hingga akhirnya jatuh dan meledak di laut. Belum dipastikan sumber ledakan.
Namun, ledakan yang membuat pesawat pecah berkeping-keping itu dilihat oleh sejumlah nelayan yang kebetulan melaut di perairan tersebut.
Sebagian nelayan berusaha mendekati lokasi jatuhnya serpihan pesawat dengan harapan masih ada korban yang selamat. Sedangkan, sebagian nelayan lainnya melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian setempat.
Kabid Humas Polda Kepri AKBP Erlangga membenarkan kejadian itu. Jumlah penumpang pesawat semula sebanyak 16 orang. Kesemuanya adalah anggota kepolisian. Dari jumlah itu, tiga orang adalah pilot.
Pesawat semula terbang dari Bandara Militer di Bekasi ke Bandara Pangkal Pinang. Di sana, tiga orang penumpang turun, sedangkan 13 orang kembali melakukan penerbangan dengan tujuan Bandara Hang Nadim, Batam.
”Para korban adalah anggota Polri yang akan bertugas di daerah dalam rangka pertukaran personel atau bantuan kendali operasi di daerah,” ujar Erlangga.
Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian mengatakan, saat itu, lima orang nelayan melihat kejadian sebelum pesawat meledak.
Pesawat sempat melayang layang di udara di atas perairan Senayang, Lingga. Diduga, saat itu kondisi mesin pesawat terbang antara mati hidup.
Suardi salah seorang saksi bersama teman-temannya yang kebetulan melaut di lokasi kejadian melihat muka pesawat menukik ke laut. Saat bagian depan pesawat yang berbentuk lancip itu menghantam laut, pesawat langsung meledak.
”Menurut saksi terjadi ledakan di air,” kata Kapolda.
Waktu itu, serpihan pesawat seperti kursi dan lainnya serta jasad korban yang sudah tidak utuh masih terlihat di permukaan laut. Kepolisian sendiri masih menyelidiki penyebab pesawat milik Polri itu jatuh dan meledak di perairan Senayang, Lingga.
Kapolda juga mengatakan, pihaknya sudah menandai titik pesawat jatuh dan meledak sehingga memudahkan pencarian. Tim gabungan yang dipimpin Basarnas juga telah membagi empat sektor pencarian.
Sementara itu, Gubernur H Nurdin Basirun mengajak para nelayan untuk bahu membahu dan saling membantu proses pencarian korban pesawat Skytruck yang mengalami musibah di sekitar perairan Lingga. Jika menemukan sesuatu terkait dengan pesawat segera dilaporkan atau dibawa ke posko.
”Kadang-kadang nelayan lebih tajam matanya. Bukan hanya mata, perasaannya juga tajam,” kata Gubernur Nurdin saat melakukan peninjauan ke Senayang, Kabupaten Lingga untuk melihat langsung proses pencarian musibah pesawat Skytruck, Minggu (4/12) petang.
Nurdin menuju Senayang Lingga dari Batam bersama Danrem Brigjen TNI Fachri. Saat tiba di dermaga, Nurdin langsung menyapa masyarakat dan melakukan dialog ihwal musibah itu.
Nurdin juga bertemua dengan Tim Pencari baik dari Kepolisian, TNI dan Basarnas.
Nurdin memang bersedih dengan musibah ini. Dia berdoa agar hal ini tidak terulang lagi. Kepada keluarga korban, Nurdin menyampaikan duka yang mendalam.
Nurdin juga sempat menuju lokasi musibah. Dalam perjalanan, saat bertemu dengan kapal nelayan, Nurdin menyampaikan jika menemukan sesuatu untuk diambil dan dibawa ke posko.
”Kalau jumpa kursi, baju atau apapun, tolong diambil. Bawa ke posko,” kata Nurdin kepada dua orang nelayan yang hendak merawai. (Martua)
