Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi meminta negara anggota Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia (IORA) untuk memperkuat kerja sama lintas sektoral dan rasa saling percaya. Hal ini dia sampaikan dalam pidato pembuka di Konferensi Tingkat Menteri IORA di Jakarta, Senin (6/3). “Berbagai tantangan seperti konflik, terorisme, ketidakpastian ekonomi dan politik global, meningkatnya populisme dan proteksionisme di sejumlah kawasan memaksa kita untuk memperkuat dialog dan kerja sama,” ujarnya, dilansir dari CNN Indonesia.
Salah satu yang dia soroti adalah soal ekonomi di kawasan. Menurut Retno, lingkar Samudera Hindia memiliki potensi ekonomi dan sumber daya manusia yang besar untuk digali. Melalui kemitraan, negara IORA harus mampu mengubah tantangan global menjadi kesempatan. “Kita harus menjadikan kawasan Samudera Hindia sebagai pusat pertumbuhan baru. Menstabilkan kerja sama ekonomi dan teknis yang konkret, serta mensinergikan kerja sama dengan mitra dialog kawasan,” kata Retno.
“Saya percaya, negara anggota IORA tidak ingin diam. Dengan kehadiran kita semua di sini, seluruh negara mau melakukan sesuatu, memperkuat kepercayaan dan kerja sama untuk mencegah ketidakpastian itu mempengaruhi kerja sama di kawasan ini,” katanya menambahkan.
Dalam sidang kali ini, Retno bersama Menlu Australia Julie Bishop dan Menlu Afrika Selatan Maite Nkoana-Mashabane memimpin sidang yang membahas serta menyepakati dokumen aksi atau action plan mengenai langkah-langkah negara anggota selama empat tahun ke depan. Action plan ini merupakan langkah nyata serta implementasi dari concord atau pernyataan bersama yang akan disepakati oleh kepala negara anggota pada Konferensi Tingkat Tinggi IORA besok, Selasa (7/3).
Selain membahas rencana aksi, KTM IORA kali ini juga akan membahas kerja sama lintas sektoral dalam asosiasi tersebut. Berbagai isu akan dibahas seluruh 21 negara anggota seperti keamanan dan kerja sama maritim hingga pemberdayaan perempuan di kawasan. Selain itu, seluruh pejabat negara lingkar Samudera Hindia itu juga akan menandatangani deklarasi bersama mengenai Pencegahan serta Pemberantasan Terorisme dan Kejahatan Esktremis.
Dokumen tersebut disepakati guna memperkuat kerja sama antar negara anggota dalam mencegah terorisme dan radikalisasi. Sekitar 11 Menlu hadir dalam KTM ini diantaranya Menlu India Sushma Swaraj, Menlu Malaysia Anifah Aman, dan Menlu Sri Lanka Mangala Samaraweera. Terlihat pula Menlu Yaman Abdulmalik Al-Mekhlafi yang juga menjabat sebagai Wakil PM Yaman, Menlu Uni Emirat Arab Syekh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, Menlu Mauritius Vishnu Lutchmeenaraidoo, dan Menlu Thailand Don Pramudwinai dalam pertemuan itu.
Sementara itu, sejumlah negara anggota lain diwakilkan oleh wakil menlu serta pejabat tinggi lain dalam pertemuan tersebut. Selain pertemuan tingkat menteri, rangkaian KTT IORA hari ini juga akan dilangsungkan pertemuan bisnis antara pengusaha dari negara-negara anggota. Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan membuka secara langsung pertemuan tersebut.
LOGIN untuk mengomentari.