Palembang (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mempersiapkan langkah-langkah untuk antisipasi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah itu.
Penjabat Gubernur Sumsel Agus Fatoni dalam keterangan tertulis di Palembang, Jumat, mengatakan pihaknya tetap melakukan langkah-langkah seperti pada tahun lalu, meniru pola pada tahun lalu dengan tetap meningkatkan dan mengoptimalkan sejak awal sehingga penanganan karhutla bisa lebih efektif.
Ia juga menyampaikan rekomendasi kepada pemerintah pusat terkait dengan penanganan karhutla, terutama terkait dengan strategi, rencana, persiapan personel, dan anggaran penanganan bencana.
“Tadi kita ada sampaikan pula rekomendasi yang. Perlu strategi dan rencana yang baik melalui penyiapan anggaran, penyiapan personel, kemudian sarana prasarana, termasuk koordinasi di semua stakeholder (pemangku kepentingan) yang ada harus diperkuat,” ucapnya saat menghadiri Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Antisipasi Karhutla di Jakarta, Kamis (14/3).
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto menyebutkan adanya prediksi El Nino masih berlanjut hingga akhir tahun lalu.
Oleh karena itu, dia meminta seluruh provinsi paling rawan karhutla segera mengambil langkah masif guna meminimalisasi dampak bencana tersebut.
“Menyikapi karhutla dan El Nino tahun ini yang diprediksi masih akan terjadi hingga akhir tahun. Maka kita harus mengambil langkah lebih masif sehingga kita menegaskan kembali komitmen seluruh kementerian lembaga untuk semakin meningkatkan kerja sama dan saling bahu-membahu dalam peningkatan upaya penanggulangan karhutla,” ujarnya.
Berdasarkan prediksi BMKG musim kemarau terjadi pada Juni-Juli namun masih normal, sedangkan Maret masih terjadi hujan dan curah hujan pada April masih terjadi.
Oleh karena itu, ia mengingatkan kepala daerah yang wilayahnya berpotensi karhutla lebih waspada dan siaga darurat sejak awal.
“Bagi para kepala daerah segera lakukan monitoring dan evaluasi kegiatan di lapangan agar upaya penanggulangan karhutla selaras dengan pemerintah daerah setempat. Berikan juga pendampingan bagi masyarakat petani tentang teknologi dan sosialisasi karhutla,” ucap Hadi.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memberi masukan agar dalam penanganan karhutla selain pencegahan yang perlu mendapat perhatian berupa mitigasi pemadaman dan penanganan pascabencana.
“Pemerintah daerah perlu membuat regulasi penanggulangan bencana, perencanaan anggaran, dan perluasan BPBD hingga ke daerah-daerah,” kata dia.