in

Plus Minus Tour de Singkarak 2017

Event sport tourism bertaraf Internasional, Tour de Singkarak (TdS) 2017 edisi ke-9 resmi ditabuh di Istano Basa Pagaruyung, Kabupaten Tanahdatar, kemarin (18/11). Robert Muller, pebalap asal Jerman dari tim Embrace The World Cycling berhasil memenangi etape I yang menempuh jarak 109,3 km. Pebalap dengan nomor start 122 ini membukukan waktu 02:32:48.

Disusul pebalap asal Thailand, Paerapol Chawchiangkwang dan di posisi tiga diraih pebalap Indonesia, Jamal Hibatulloh yang memperkuat KFC Cycling Team, dengan catatan waktu lebih lambat empat detik.

Selanjutnya, hari ini sebanyak 20 tim yang berasal dari 13 negara bakal unjuk kebolehan menyelesaikan tantangan di etape II, Pesisir Selatan-Sawahlunto. Secara keseluruhan para pebalap ini bakal mengayuh sepeda sejauh 1250 km dengan total 9 etape.

Terlepas dari pro-kontra yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, perhelatan TdS 2017 yang akan berlangsung selama 10 hari ke depan, tentu berdampak pada perekonomian masyarakat. Walaupun kata orang belum signifikan, setidaknya ekonomi masyarakat bergerak. Hotel-hotel, homestay, penginapan terisi penuh, souvenir, kerajinan masyarakat terjual.

Kunjungan wisatawan memang belum begitu berdampak. Tapi jangan salah, ratusan fotografer, videografer dan jurnalis yang sengaja datang menyaksikan iven berhadiah Rp 2,3 miliar ini bakal mengabadikan momen-momen terbaik, spot-spot wisata terbaik yang ada di Sumbar. Pendek kata, mereka pasti akan mempublikasikannya lewat media massa dan media sosialnya masing-masing. Seluruh dunia akan melihat betapa indahnya alam Sumbar.

Dengan banyaknya pemberitaan dan berseliwerannya foto-foto seputar TdS, akan mengundang rasa penasaran para pelancong baik lokal maupun mancanegara untuk datang ke Sumbar. Dengan rasa penasaran itu, suatu saat nanti mereka bakal mengunjungi Sumbar. Jangka panjangnya, kehadiran para pelancong ini akan membawa dampak besar bagi perkembangan kepariwisataan Sumbar.

Mengutip pernyataan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Wisata Nusantara Kementerian Pariwisata RI Esthy Reko Astuty, saat press conference opening TdS Jumat (17/11), penyelenggaraan TdS tak lain adalah untuk mempromosikan potensi wisata Sumbar. Saat ini, katanya ajang TdS masuk dalam spot wonderfull Indonesia dan merupakan event pariwisata terbesar di Indonesia. Melalui ajang ini dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan untuk datang ke Sumbar.

Oleh karenanya, Esthy berpesan ajang kebanggaan Sumbar dan Indonesia ini harus terus dipertahankan hingga tahun-tahun mendatang. Iapun juga berpesan agar Pemprov Sumbar bersama Pemda se Sumbar bisa mengemas TdS ini menjadi lebih baik lagi. Dan berkesan, tidak saja bagi wisatawan yang berkunjung tapi juga bagi pebalap itu sendiri. Sehingga event ini selalu dinantikan kehadirannya di tahun-tahun berikutnya.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno juga menyampaikan TdS amat berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, banyak terjadi peningkatan pembangunan terutama infrastruktur jalan di Sumbar.

Kita tak bisa memungkiri, dampak TdS telah berhasil menarik para investor dan kunjungan wisatawan ke Sumbar. Hotel, penginapan, pusat kuliner dan lain sebagainya tumbuh bak cendawan di musim hujan. TdS sebagai ikon Sumbar, harus tetap dipertahankan.

Tidak itu saja, ternyata perhelatan TdS tidak hanya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan meningkatkan perekonomian masyarakat Sumbar, namun juga mampu menularkan virus bersepeda bagi seluruh lapisan masyarakat.

Kini, TdS semakin dikenal dunia dan minat tim profesional balap sepeda baik lokal maupun mancanegara kian meningkat untuk berkompetisi. Kondisi seperti ini harus terus kita pertahankan. Karena itu, perencanaan yang matang dan konsep menyangkut teknis pelaksanaan TdS harus semakin baik lagi. Dukungan masyarakat, stakeholder dan lainnya sangat dibutuhkan. Sehingga TdS betul-betul bisa memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi masyarakat Sumbar. Semoga. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Beli Elektronik dengan Megazip di Transmart

Lukisan dan Perhiasan Koruptor Dilelang