in

Program 1821 Wujudkan Generasi Madani

Saat ini, kita sangat dikhawatirkan dengan tingkah laku dan pergaulan generasi muda. Maraknya penyalahgunaan obat-obatan terlarang, tawuran, seks bebas dan lainnya terjadi sebagai pengaruh dari apa yang mereka lihat dan dapatkan dari dunia maya tanpa batas.

Perilaku anak-anak ini, salah satunya merupakan akibat kurangnya perhatian orang tua. Orang tua disibukkan dengan tugas dan tanggungjawabnya mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sehingga melupakan kebutuhan si anak. Anak-anak tidak hanya butuh materi untuk kelangsungan hidupnya, namun juga membutuhkan hal lain selain materi.

Program 1821 bisa berdampak terhadap pembentukan mental anak khususnya berkaitan dengan kewajiban beragama. Program ini diawali dengan Shalat Magrib berjamaah dilanjutkan dengan Magrib Mengaji. Mengajak dan mengajari anak beribadah akan membentuk rasa tanggung jawab anak dan kewajiban sebagai seorang umat manusia terhadap Sang Pencipta. Dengan ibadah akan meningkatkan rasa syukur dan karunia yang telah diberikan Yang Maha Kuasa. 

Sebagaimana disampaikan oleh Prof. William, sosiolog, yang mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kesuksesan seseorang bisa digambarkan dengan X+ Y+ Z. Di mana X adalah ijazah , Y adalah keahlian (skill) dan Z adalah pribadi yang baik. Sedangkan pribadi yang baik bisa terbentuk salah satunya dengan pemahaman agama yang baik. Agama merupakan pedoman manusia dalam menjalani kehidupannya. Yang Maha Pencipta telah menurunkan kitab suci dan hadist sebagai pedoman hambaNya. Karena dengan menerapkan kewajiban beribadah kepada anak bisa membentuk pribadi yang kuat secara mental bagi anak.

Program 1821 juga sejalan dengan Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR). Dalam waktu yang 3 jam ini, orang tua bisa melakukan pembinaan ke anak-anaknya melalui gurauan, canda dan obrolan ringan tentang bahaya seperti pernikahan usia anak, seks sebelum pernikahan, bahaya obat-obatan terlarang dan lainnya. Pengetahuan mengenai seks bagi anak sebaiknya diperkenalkan oleh orang tua pada anak-anaknya dengan memberi pemahaman akan bahaya dan akibat buruk yang akan menimpa anak bila terlibat seks bebas.

Pengenalan seks pada anak bukanlah hal yang tabu lagi saat ini, tentunya dengan bahasa yang santun dan baik agar pemahaman anak tidak salah. Jangan sampai anak mengenal seks dari apa yang mereka lihat pada dunia maya yang kadang belum pantas untuk usia mereka. Namun, bila orang tua telah memberi pemahaman dasar pada anak, tentunya sebagai filter bagi anak bila melihat perilaku seks di internet.

Dengan sering dan rutinnya komunikasi antara orang tua dan anak membuat anak lebih terbuka. Pada sisi lain orang tua jadi mengetahui perkembangan dan aktivitas anak-anaknya setiap hari. Di samping itu, komunikasi ini juga akan lebih meningkatkan kedekatan atau rasa kekeluargaan antara orang tua dengan anak-anaknya, juga antara adik kakak.

Diharapkan program 1821 ini bisa mengembalikan kembali anak-anak kita ke rumah dan menjadikan orang tua tempat curahan hatinya. Dalam waktu yang hanya 3 jam ini, banyak hal yang bisa dilakukan orang tua bersama anak-anaknya. Diawali dengan Shalat Magrib berjamaah, mengaji, makan bersama, dan bermain maupun ngobrol.

Pelaksanaan program 1821 ini, membebaskan anak dari dunia maya. No smartphone, no gadget. Biasanya anak mencurahkan perasaan dan pikirannya pada media sosial, melalui program ini diharapkan orang tua yang menjadi tempat curahan hati anak-anak kita ini. Orang tua bisa menggali informasi kegiatan yang dilakukan anak seharian di luar rumah. Anak bisa bercerita pada orang tua mengenai kegiatannya dan juga mungkin bercerita tentang masalah yang dihadapinya di sekolah dengan guru manupun dengan teman dan bagaimana pula mereka mengatasi persoalan yang dihadapinya tersebut.

Tanpa kita sadari, kegiatan ini juga mengasah kemampuan anak untuk menyampaikan pikiran-pikirannya. Kita yang bisa melihat, kecerdasan seseorang bisa diasah melalui tiga hal. Pertama, dengan banyak membaca. Kedua, dengan banyak menulis dan ketiga, dengan banyak berbicara. Dengan banyaknya komunikasi antara orang tua dan anak-anaknya serta pintarnya orang tua memancing anak untuk berbicara dan bercerita bisa sebagai latihan kemampuan anak berbicara.

Selanjutnya kita yakin bahwa bila program ini berjalan, bisa mengurangi permasalahan remaja/anak-anak. Dengan 1821 anak-anak tidak lagi berkeliaran di luar rumah, sehingga bisa mengurangi waktu tawuran/ perkelahian. Mengurangi waktu anak untuk kumpul-kumpul yang tidak bermanfaat dengan teman- temannya serta juga bisa mengurangi tindak kejahatan terhadap anak karena anak sudah dengan orang tuanya masing- masing saat matahari terbenam.

Namun, pelaksanaan awal program ini tentunya tidak semudah teori dan pikiran kita. Semua akan membutuhkan waktu dan proses. Selain itu, perlunya pengawasan dari seluruh anggota masyarakat untuk suksesnya program ini.

Kita berharap, masyarakat Kota Padang saling bekerja sama dalam arti menegur bila masih melihat anak-anaknya yang berada di luar rumah tanpa alasan yang tepat pada pukul 18.00–21.00. Semoga dengan program 1821 akan menjadikan Padang sebagai kota madani. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Riau Pos-PT Semen Padang Perkuat Kerja Sama

The Center of Excellence