PT PLN (Persero) melalui kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli terus mendukung pengembangan sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) di tanah air. Salah satu programnya adalah pengembangan UMKM pengolahan Daun Kelor di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Melalui program PLN Peduli, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Tengah (PLN UIP Sumbagteng) pada tahun 2021 bersinergi dengan Balai Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) Kuok melaksanakan kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat dengan tema “Peningkatan Ketahanan Pangan Masyarakat Melalui Budidaya dan Industri Rumah Tangga Berbasis Tanaman Kelor (Moringa Oleifera) Guna Mendukung Program Optimalisasi Cara untuk Mandiri Pangan atau disingkat “Ocu Mapan” di Kabupaten Kampar.
Pada program PLN Peduli tersebut dilaksanakan pelatihan budidaya tanaman kelor, pelatihan pengolahan produk berbasis tanaman kelor dan penanaman 1000 tanaman kelor. Dari Program tersebut memunculkan UMKM Dapur Aru sebagai UMKM yang memberdayakan masyarakat terutama ibu-ibu dalam mengolah tanaman kelor serta menciptakan produk berbahan kelor yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat menunjang peningkatan ekonomi keluarga.
Pada tahun 2022 untuk mengembangkan UMKM sentra industri kelor di Kabupaten Kampar, PLN Peduli melaksanakan program Pembangunan Rumah Produksi Kelor UMKM Dapur Aru yang pada tanggal 30 Januari 2023 telah diresmikan oleh Pj. Bupati Kampar, Dr. H. Kamsol, MM dan Desa Salo Timur, Kecamatan Salo dimana Rumah Produksi Kelor dibangun juga ditetapkan sebagai Desa Kreatif Kelor oleh Pemerintah Kabupaten Kampar.
General Manager PLN UIP Sumbagteng yang pada kegiatan peresmian tersebut diwakili oleh Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi, Hendra Suteni mengatakan, program PLN Peduli ini bagian dari kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan fokus Sustainable Development Goals (SDGs). “Program TJSL yang dicanangkan PLN menyasar 17 program SDGs dimana salah satunya untuk pelestarian ekosistem dan peningkatan perekonomian masyarakat untuk mendukung pembangunan daerah,” ujarnya. Ia berharap, program ini dimanfaatkan dengan baik dan UMKM Dapur Aru dapat meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam kegiatan produksinya, sehingga manfaat yang lebih besar didapat demi peningkatan perekonomian masyarakat di Salo Timur maupun di Kabupaten Kampar.
Pengelola UMKM Dapur Aru, Nurhidayah Sari mengaku produk Daun Kelor telah menjadi sumber pencaharian masyarakat setempat. Ini berkat Program PLN Peduli dari PLN UIP Sumbagteng yang berkolaborasi dengan BPSILHK Kuok. Program tersebut diimplementasikan dalam bentuk pengembangan produk Daun Kelor. Sehingga bernilai jual bukan saja di pasaran lokal. “Produk olahan Daun Kelor bahkan sudah diekspor sampai Malaysia. Semoga ke depan bisa diekspor dalam skala besar,” kata Sari dalam acara persesmian Rumah Produksi Kelor. Adapun produk olahan Daun Kelor yakni, Tepung Kelor, Minyak Kelor dan Teh Daun Kelor. Produk tersebut berhasil diolah sehingga menghasilkan produk makanan seperti kue dan beberapa macam camilan dan juga sabun kelor. Menurut dia, selama ini orang tidak begitu peduli dengan Daun Kelor. Sejak mendapat binaan dari program PLN Peduli, usaha kecil pengolahan Daun Kelor di Desa Salo Timur berkembang pesat. Sari menyebutkan, produksi Daun Kelor di desa itu mencapai 160 kilogram per bulan. Berkat Daun Kelor, Salo Timur menjadi desa kreatif.
Dalam sambutannya Kamsol, berterima kasih kepada PLN yang telah membina Kelompok Wanita Tani UMKM Dapur Aru. Menurut dia, ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Kampar membangun sektor UMKM untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah. Ia mengatakan, dana TJSL dari perusahaan memiliki peran dalam mendukung percepatan pembangunan ekonomi. “Kami berharap kepedulian PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Tengah ini menjadi contoh bagi perusahaan lain yang ada di Kabupaten Kampar,” ujar Kamsol yang saat itu didampingi sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar.(*)