Kamis, 8 Maret 2018 15:29 WIB
JANTHO – Purnawirawan TNI, Abdul Karim Siregar (59), warga Dusun Blang Pon, Gampong Saree Aceh, Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar, Rabu (7/3) sekitar pukul 00.10 WIB, ditemukan tak bernyawa di kebunnya, masih dalam kecamatan yang sama.
Kapolres Aceh Besar, AKBP Drs Heru Suprihasto SH, menjelaskan, sehari sebelumnya, yakni Selasa (6/3) malam, Januar seorang saksi, menanyakan kondisi rumah korban yang tidak hidup lampu, ke Bugiarto, seorang saksi lainnya dengan kata-kata “rumah tetangga kita kenapa tidak hidup lampu”.
Mendapat pertanyaan itu, lalu Bugiarto pun menuju ke rumah korban Abdul Karim, sambil menggedor-gedor pintu. Namun, beberapa kali ketukan pintu disertai panggilan Bugiarto, tidak ada terdengar sahutan sama sekali dari dalam rumah. Lalu Bugiarto pun memutuskan pulang ke rumahnya sambil mengatakan “Sepertinya tidak ada orang di rumah beliau (Abdul Karim-red)”.
Lalu Safariana (25) dan Sriyanti (25) dua saksi lainnya pun mengatakan, keduanya sempat melihat korban pergi ke kebun dengan membawa cangkul dan parang, sehari sebelumnya, yakni Selasa (6/3) sore, sekitar pukul 17.00 WIB.
Mendengar pengakuan itu, Bugiarto akhirnya mencari korban ke kebunnya dengan mengajak serta Januar, Fery (33) dan Hasan Basri (48) warga desa yang sama, untuk memastikan apa Abdul Karim masih berada di kebunnya. “Begitu para saksi ini tiba di kebun korban, ketiganya melihat korban sudah dalam posisi telungkup dan diperkirakan korban sudah dalam kondisi tak bernyawa,” kata AKBP Heru, kepada Prohaba (7/3).
Masih mengutip keterangan saksi, Kapolres Aceh Besar mengatakan bahwa saksi mata ini pun menghubungi Romi Pradikta (20), anak angkat korban yang sedang berada di Gampong Sukadamai, Kecamatan Lembah Seulawah. Di samping menghubungi anak angkat korban, ketiga saksi ini pun melaporkan kasus itu ke perangkat Gampong Saree Aceh. “Lalu kabar ini diterima anggota kami, lalu sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, jenazah di evakuasi ke Puskesmas Saree untuk dilakukan pemeriksaan medis,” ujarnya.
Dari rekam medis lanjut AKBP Heru, di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Namun, ada indikasi korban meninggal dunia, akibat penyakit asma, darah tinggi yang dideritanya kumat, sehingga menyebabkan pembuluh darah pecah di kepala dan mengalami pendarahan di mata dan hidung. “Meski ada indikasi korban meninggal karena sakit. Tapi, kasus ini tetap dalam penyelidikan kami,” pungkas Kapolres Aceh Besar.(mir)