Lawatan bersejarah pertama kali setelah 40 tahun Kerajaan Arab Saudi ke Indonesia, benar-benar mencengangkan. Bukan apa-apa, Raja Salman bin Abdulaziz al Saud, 81, turut membawa keluarga besarnya mencapai 1.500 orang. Sebanyak 200 orang di antaranya disebut-sebut anggota kerajaan tergolong super tajir.
Untuk mengangkut rombongan ini, melibatkan tujuh pesawat. Diawali kedatangan tiga pesawat pembawa delegasi dan pangeran Arab Saudi di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta, Selasa (28/2) mendatang. Terdiri dari pesawat Boeing 777 plus dua pesawat Boeing 737-800.
Rombongan Raja Salman sendiri mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta, Rabu (1/3). Mereka menggunakan empat pesawat. Yakni, dua pesawat Boeing 747-400, satu Boeing 777 dan satu unit Boeing 757 merupakan pesawat medical evacuation.
Hanya dua hari di Jakarta, salah satunya bertemu Presiden Jokowi, Jumat (3/3) rombongan bertolak ke Bali via Bandara Halim Perdana Kusuma. Di Pulau Dewata ini, rombongan ini berlibur bersama-sama sampai 9 Maret mendatang.
Tak melulu soal penerbangan yang sampai-sampai membuat manajemen Bandara Internasional Denpasar Bali terpaksa menghentikan penerbangan 30 menit sebelum dan 15 sesudah kedatangan rombongan, Raja Salman juga membawa barang-barang mewah langsung dari Arab Saudi.
Mulai tangga khusus yang biasa digunakan Raja Salman. Hanya untuk membawa tangga motorik ini, pesawat Saudi Arabian (SV 6854) secara khusus diterbangkan ke Jakarta. Termasuk, mobil Mercy tipe S600 yang dibekali mesim V12 twin turbo dengan kapasitas 5.980 cc.
Soal penginapan, jangan tanya lagi. Rombongan Raja Arab Saudi ini dilaporkan sudah mem-booking penuh empat hotel berbintang lima di Jakarta. Mulai Ritz Carlton Mega Kuningan, Hotel HW JW Marriot, dan Hotel Raffles. Khusus Raja Salman mem-booking kamar khusus Rp 133 juta semalam.
Kamar Presidential suites di Hotel Rizt Carlton itu, luasnya mencapai 401 meter persegi dengan fasilitas super mewah. Panorama Kota Jakarta bisa terlihat di kamar yang terletak di lantai 22 itu. Belum lagi, layanan internet super cepat. Kamar mandi di lapisi full marble bathrooms.
Lebih wah lagi, rombongan ini juga membawa uang Rp 334 triliun. Nantinya, uang diperuntukan untuk investasi di sejumlah sektor. Selaku orang Sumbar, kita tentu berharap investasi super besar ini bisa juga mengalir ke Ranah Minang ini.
Bila ditelusuri dua tahun ke belakang, bukan kali ini saja kunjungan Raja Salman menyita perhatian publik. Dalam lawatan ke Perancis tahun 2015 lalu, misalnya. Saking menjaga privasinya, rombongan berjumlah 1.000 orang sempat menutup Pulau Riviera sampai radius 300 meter dari lokasi. Wajar saja kebijakan ini sempat membuat warga setempat protes.
Masih di tahun sama, Raja Salman pernah memesan seluruh kamar berjumlah 222 di Hotel Four Seasons, Washington, Amerika Serikat selama tiga hari bermalam. Tak sekadar itu, semua furnitur di hotel tersebut juga harus berlapis emas. Biaya yang harus dikeluarkan 2 ribu dolar Amerika semalam.
Lain lagi, kunjungan ke Turki April 2016 lalu. Raja Salman menginap di Hotel JW Marriot. Hotel bintang lima itu dilengkapi kaca antipeluru dan bom. Untuk itu, Raja Salman harus membayar 10 juta dolar Amerika.
Terlepas dari keriuhan di setiap kedatangan Raja Salman, satu hal yang pasti semua itu bentuk pengamanan tingkat tinggi Kerajaan Arab Saudi atas keselamatan rajanya. Tentunya, didukung kemampuan finansial yang sangat kuat. Jadi,wajarlah seperti itu. Namun tidaklah wajar bila keuangan negara atau daerah tak mendukung, pejabatnya malah menghambu-hamburkan keuangan daerah. (*)
LOGIN untuk mengomentari.