in

Rawan Pungli Selama Musim Haji

Mulai Tip Sopir sampai Pungutan Oknum KBIH

Calon jamaah haji diminta mewaspadai segala bentuk pungutan liar (pungli) selama ibadah haji. Berdasar pengalaman sebelumnya, titik pungli menyebar ke banyak sektor pelayanan jamaah.

Pengamat haji Dadi Darmadi menyatakan, salah satu pungli ada di bus salawat. Bus itu melayani transportasi jamaah haji dari pemondokan menuju Masjidil Haram dan sebaliknya. ”Sesuai aturan Kemenag, bus salawat gratis,” katanya, Selasa (27/6).

Namun, kenyataannya, ada praktik pungli di bus salawat. Pungutan itu umumnya terjadi ketika sopir bus berkebangsaan Indonesia. Modusnya, sopir menunjuk kernet untuk berkeliling meminta uang kepada jamaah. Nominalnya sukarela, yakni 1 riyal sampai 2 riyal. Tetapi, dengan kapasitas bus yang mencapai 50 orang, uang yang terkumpul bisa banyak.

”Jamaah sebenarnya tidak keberatan. Tetapi, jika dibiarkan, itu jadi preseden buruk,” ungkap direktur advokasi Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah itu.

Dia berharap ada panduan teknis bagi layanan bus salawat. Kalaupun sopir ingin mendapatkan tip (bakhsis), mereka cukup menempatkan wadah di dekat pintu. Jamaah secara sukarela akan memasukkan uang jika bersedia.

Pungutan lain untuk jamaah haji bisa juga dilakukan oknum KBIH (kelompok bimbingan ibadah haji) yang menjadi kepala regu atau rombongan (karu/ karom). Praktik seperti itu kerap muncul ketika masuk masa pembayaran dam (denda). Modusnya, mereka mengoordinasi pembayaran dam, tetapi disertai ongkos tambahan untuk masing-masing jamaah.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid berharap oknum KBIH tidak menjalankan praktik-praktik pungutan tersebut. Walaupun berdalih untuk infak maupun sedekah.

Dia menegaskan, segala biaya KBIH sebaiknya sudah diputuskan sejak awal. Dengan demikian, tidak ada lagi praktik-praktik pungutan oleh oknum KBIH ketika mendampingi jamaah di Saudi.

Menurut dia, pungutan dadakan kepada jamaah haji ketika sudah berada di Saudi bisa merepotkan. Misalnya, untuk jamaah yang membawa uang tunai terbatas.

”Selain itu, bisa mengganggu kredibilitas KBIH sendiri,” tuturnya. Berbeda cerita, misalnya, pungutan-pungutan di Saudi itu sudah disampaikan kepada jamaah sejak mendaftar di KBIH. 

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Sri Ilham Lubis menuturkan, layanan bus salawat sudah ditanggung Kemenag. ”Artinya, gratis buat jamaah. Tidak ada biaya-biaya lagi,” tegasnya. Terkait dengan laporan adanya pungutan oleh sopir bus salawat itu, Sri bakal meng evaluasinya. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Sanksi THR Diputus Usai Lebaran

Super Grasstrack Pemuda Abdya Resmi di Tutup