Hujan deras dalam sepekan terakhir membuat sejumlah kabupaten/kota di Sumbar dilanda banjir dan longsor. Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar mengungkapkan, terdapat 32 kejadian bencana di 7 kabupaten dan kota sejak 10-19 November 2022.
Data per Minggu (20/11) tersebut juga sudah diteruskan Kepala BPBD Sumbar Jumaidi ke gubernur. Ada 7 titik bencana banjir, 15 longsor, serta laporan angin kencang. Tidak ada korban jiwa dalam bencana yang terjadi.
Sebanyak 7.527 kepala keluarga (KK) terdampak karena ada 8.360 unit rumah terendam, 17 unit rumah rusak, 4 unit jembatan rusak, dan 36 lahan pertanian juga terendam. Tujuh daerah yang dilanda bencana, yakni Kota Padang, Kabupaten Agam, Pesisir Selatan, Solok, Padangpariaman, Kota Padangpanjang, dan Kepulauan Mentawai.
Kabupaten Pesisir Selatan daerah terparah yang terdampak bencana tersebut. Banjir merendam 8 kecamatan di daerah itu. Akibatnya, sebanyak 20.170 jiwa (6.786 KK) terpaksa mengungsi ke lokasi aman. Lalu, 5.335 unit rumah terendam, 1 rumah rusak, 4 unit jembatan rusak, 35 hektare sawah terdampak.
Secara rinci, di Kecamatan Koto XI Tarusan merendam 559 unit rumah, 1 unit rumah rusak, dan sebanyak 3.544 jiwa (969 KK) mengungsi. Lalu, di Kecamatan Bayang, 3.256 unit rumah terendam, 1 unit jembatan rusak, dan 12.034 jiwa (4.623 KK) penduduk mengungsi.
Lalu, Kecamatan IV Jurai sebanyak 3.256 unit rumah terdampak, 1 rumah rusak, dan 1 bendungan rusak. Kecamatan Batang Kapas, sebanyak 3.582 jiwa (1.194 KK) mengungsi, 1.194 unit rumah terendam. Kemudian di Kecamatan Sutera, 2 unit jembatan rusak.
Selanjutnya, di Kecamatan Lengayang berdampak pada 300 unit rumah, 900 jiwa mengungsi, 1 jembatan rusak, dan 35 hektar sawah terendam. Lalu, di Kecamatan Linggo Sari Baganti hanya berdampak sekitar 20 meter badan jalan, serta di Kecamatan Silaut 26 unit rumah terendam, dan 110 jiwa mengungsi.
Tak hanya itu, juga terjadi longsor di 5 kecamatan di Pessel, yakni Kecamatan Koto XI Tarusan yang merusak 1 unit rumah. Lalu longsor di Kecamatan IV Jurai yang berdampak pada 50 meter jalan, serta di Kecamatan Batang Kapas berdampak pada 100 meter jalan.
Kemudian, longsor di Kecamatan Sutera berdampak pada 100 meter jalan dan 500 meter tebing sungai. Terakhir di Kecamatan Lengayang yang berdampak pada 20 meter jalan. Jika ditotalkan, longsor di Pessel merusak sekitar 270 meter badan jalan.
Total kerugian akibat banjir mencapai Rp4,7 miliar. Sementara akibat longsor sekitar Rp845 juta. Terkait besarnya dampak bencana itu, Pemkab Pessel menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Alam Banjir dan Longsor. Penetaan itu berdasarkan Surat Keputusan Bupati Nomor 360/606/Kpts/BPT-PS/2022 tertanggal 17 November 2022 atas nama Bupati Rusmayul Anwar.
Sesuai SK Bupati itu, Status Tanggap Darurat Bencana di Pessel berlangsung selama 14 hari, terhitung sejak 17 hingga 30 November 2022 nanti. Segala biaya yang ditimbulkan setelah keputusan ini, dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pessel.
Percepat Salurkan Bantuan
Sementara itu, Dinas Sosial (Dinsos) Sumbar bergerak dalam upaya penyaluran bantuan logistik ke berbagai kawasan terdampak bencana.
Kepala Dinsos Sumbar, Arry Yuswandi, didampingi Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos), Andri Yunidal menyebutkan, sesuai instruksi Gubernur terkait pentingnya respons cepat atas bencana, maka Dinsos terus menjalin koordinasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos) dan Dinsos kabupaten/kota dalam penyaluran bantuan sesegera mungkin.
“Sesuai arahan Bapak Gubernur, Dinas Sosial berfokus pada dampak yang terjadi akibat banjir yang melanda sejumlah kawasan di Sumbar. Terutama sekali terkait kondisi warga yang terkena dampak, yang tentu saja memerlukan bantuan logistik sesegera mungkin,” ucap Arry Yuswandi
Dia menyebutkan, terus menjalin komunikasi dengan Kementerian Sosial RI, terutama sekali dengan Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), untuk segera mengupayakan penyaluran bantuan logistik bagi warga yang terdampak.
Sementara itu, Kabid Linjamsos Dinsos Sumbar, Andri Yunidal menambahkan, sejauh ini tim dari Dinsos Sumbar dan Tagana, bersama Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan logistik bagi korban banjir di Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Agam.
“Tim dari Dinas Sosial Provinsi bersama relawan Tagana sudah turun bersama tim dari Kemensos ke sejumlah titik untuk mengantar bantuan logistik,” ucap Andri.
Ia merincikan, paket bantuan yang dikirim ke Kabupaten Pessel terdiri dari 400 paket lauk pauk siap saji, 800 paket makanan anak, 1.000 paket makanan siap saji, 200 buah selimut, 100 paket sandang dewasa, 200 paket sandang dewasa, dan 75 unit kasur.
“Bantuan diantar langsung oleh Koordinator PSKBS Dinsos Sumbar, Andra Rizki Syaiful, didampingi staf Linjamsos, Muliyadi, Jhon Ronaldo, dan Juli Ishaq Putra, Anggota Tagana Sumbar Endri dan Joharman Anas. Sementara dari Direktorat PSKBA Kemensos RI turut hadir Ajhi Pradana Putra dan Rizky Saputra, didampingi tim dari BBPPKS Kemensos RI,” ucap Andri.
Ada pun bantuan yang disalurkan ke Kabupaten Agam terdiri dari, 140 paket lauk pauk siap saji, 224 paket makanan anak, 160 makanan siap saji, 80 paket family kit, 80 pcs selimut, 80 pcs matras, 80 pcs sandang dewasa, 80 pcs sandang anak, dan 20 pcs kasur.
“Kita terus siaga dan memantau situasi. Sejak Rabu 17 November kemarin tim sudah bergerak menyalurkan bantuan ke lokasi, dan sampai saat ini 18 November, masih ada tim yang kembali menyalurkan bantuan tambahan bersama Kemensos menuju Pesisir Selatan. Kita terus pantau situasinya karena curah hujan masih cukup tinggi,” tutupnya. (wni/zul)