in

Ritual Stabilisasi Harga

Seperti sudah menjadi ritual tahunan, harga-harga selalu menjulang saat Ramadan dan Lebaran. Bukan hanya kebutuhan pokok, harga barang-barang lain, termasuk tarif transportasi, biasanya juga ikut membuntuti. Semuanya seakan memanfaatkan momentum tingginya permintaan yang biasanya terjadi saat bulan puasa dan hari raya.

Bagi sebagian besar masyarakat yang berpenghasilan tetap, kenaikan harga tersebut tentu membuat hidup terasa makin berat. Maklum, dengan penghasilan yang sama, konsumen harus membeli barang dengan harga yang jauh berbeda. Dengan kata lain, naiknya harga-harga telah mengurangi daya beli konsumen secara paksa.

Diakui atau tidak, posisi konsumen memang sangat lemah. Konsumen tidak bisa mengetahui bagaimana proses penetapan harga di level akhir. Tahunya –katakanlah harga daging– itu sekian ratus ribu per kilogram. Para produsen dan pedagang terkesan sangat bebas memutuskan harga sesuai yang diinginkan. Nah, di sinilah sebenarnya fungsi pemerintah sebagai regulator sekaligus pengontrol. 

Bila dikaji mendalam, ada beberapa penyebab harga-harga bisa menjulang. Pertama, kinerja produsen memang tak efisien sehingga harga mahal selalu dibebankan ke konsumen. 

Kedua, ada keterlambatan waktu pasokan sehingga menimbulkan kesenjangan antara permintaan dan penawaran. Faktor ekspektasi konsumen dan produsen juga memengaruhi perubahan harga. Ekspektasi konsumen bahwa menjelang Ramadhan biasanya harga naik, kemudian mereka memborong barang, malah akhirnya turut mendongkrak harga.

Berangkat dari situ, sebenarnya pemerintah sudah bisa memetakan langkah-langkah apa yang mesti diambil untuk menstabilkan harga. Bila penyebabnya memang gara-gara kurang efisiennya produsen, pemerintah bisa memberikan stimulus sehingga produsen meningkatkan daya saing. Bila penyebabnya ternyata rantai suplai tersendat, pemerintah bisa memperbaiki jalur distribusi. Seiring dengan itu, ekspektasi positif juga perlu ditumbuhkan di masyarakat. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Perampok Solo Tembaki dan Bakar Kasino

Padang Turun Tiga Peringkat