Ribut Lahan di Kantor BPN
Tanjungpinang – Tangan kiri Novrijal terluka diakibatkan berusaha mengambil sangkur dari oknum TNI yang sempat cekcok dengan temannya di kantor BPN Kota Tanjungpinang, Rabu (4/1).
Novrijal mengatakan, mengambil sangkur dari tangan oknum TNI itu dikarenakan takut sangkur itu sampai ke mana-mana terutama pada teman saya yang cekcok bersama oknum tersebut.
”Spontan saja langsung mengambil sangkur dari tangannya, kenalah tangan saya sebelah kiri,” katanya.
Sebelum terjadi cekcok dengan oknum TNI, Izal menjelaskan, awalnya sedang melakukan mediasi permasalahan tanah bersama orang BPN. Di tengah mediasi datang oknum TNI tersebut.
”Awalnya masih mediasi lalu oknum tersebut ikut berbicara di dalam mediasi dan memancing keributan,” jelasnya.
”Melihat sangkur sudah dikeluarkan, saya mencoba meleraikan perkelahian itu, langsung menangkap sangkur yang sudah dikeluarkan,” bebernya.
Ahyar teman korban menjelaskan, oknum tersebutlah yang memulai cekcok. Di dalam mediasi juga dihadiri dari pihak Kecamatan Tanjungpinang Timur.
Suasana pecah ketika oknum tersebut mengintimidasinya. Oknum tersebut sambil berdiri menyebutkan,
”Kalau tak senang main kita, katanya. Langsung saya spontan berdiri dan maju, saling berdekatan.”
”Saat itu lah, sangkur sudah dikeluarkan, Ijal langsung menangkap sangkur dan meleraikan cekcok diantara kami,” bebernya.
Atas kejadian ini, pihaknya belum terpikir akan melaporkan kejadian tersebut.
”Nantilah, kita masih melakukan konsultasi dulu apakah mau dilanjutkan ke ranah hukum atau tidak,” ujarnya.
Kapolsek Tanjungpinang Timur AKP Efendri Ali mengatakan, ada yang menelepon ke dirinya untuk melaporkan kejadian itu. Karena, si pelaku adalah oknum TNI, Efendri menyarankan agar melaporkan ke Polisi Militer.
Kepala Kantor BPN Tanjungpinang, Drajat membenarkan adanya cekcok tersebut. Namun, dia mengaku masih rapat.
”Nanti saya hubungi lagi,” katanya. (cr27)
