Palembang (ANTARA) – Satuan Tugas Karhutla Sumsel terus berjibaku memadamkan api yang masih muncul di sejumlah kabupaten sejak sepekan terakhir.
Komandan Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan Sumatera Selatan (Karhutla Sumsel) yang juga Komandan Korem 044 Garuda Dempo Kolonel Arh Sonny Septiono di Palembang, Rabu mengatakan titik api terbanyak berdasarkan pantauan udara berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Titik panas berada di di Desa Sungai Bungin, Kecamatan Pangkalan Lampam, berupa lahan kosong, di lahan areal PT Tempirai di Desa Cinta Jaya, Pancawarna, Kecamatan Pedamaran, yang berbatasan dengan Desa Jungkal, Kecamatan Pampangan.
Kemudian, di lahan areal PT Gading Cempaka, Kecamatan Kayu Agung, di lahan yang berada di Desa Pulu Beruang, Petaling, Sakaian Kecamatan Tulung Selapan Ilir, yang merupakan lahan plasma sawit dan gelam milik masyarakat berbatasan dengan PT RAS, PT Yudha dan PT DGS.
“Upaya pemadaman terus dilakukan, kami berharap ada hujan dalam beberapa hari ke depan karena BMKG memprediksi hujan baru ada di awal November,” kata dia.
Hingga kini kabut asap masih menyelimuti Kota Palembang dan sekitarnya. Pada Rabu (23/10) ini terdapat 173 titik panas, menyebar terbanyak berada di OKI dengan jumlah 97 titik.
Sementara kabut asap di Kota Palembang membuat jarak pandang terendah mencapai 300-400 meter pada pagi hari.
Ia mengatakan setiap harinya, Satgas Darat Karhutla yang terdiri atas TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD, Regu Pemadam Kebakaran dari perusahaan dan warga bekerja sama memadamkan api.
Kemudian, Satgas Udara sigap melakukan pemboman air untuk membasahi kawasan-kawasan yang terpantau memiliki banyak titik panas.
Ia juga mengungkapkan, dari hasil pengamatan langsung di lapangan dan keterangan dari Dansubsatgas Darat, ada juga daerah yang rawan karhutla ini memerlukan penanganan berupa pembasahan lahan karena titik api tidak padam.
“Satgas gabungan darat ditambah dengan personel tambahan sebanyak 30 orang telah melaksanakan kegiatan pemadaman dan pembasahan lanjutan di lahan area PT Gading Cempaka Kecamatan Kayu Agung Kabupaten OKI yang terbakar sejak kemarin,” kata dia.
Tidak hanya itu, sambung dia, puluhan mesin pompa dan jet sutter serta empat unit alat berat dukungan dari perusahaan turut juga dikerahkan untuk melakukan pemadaman dan penyekatan di lokasi area yang terbakar di wilayah tersebut.
“Untuk proses pemadaman dan pembasahan lahan di lokasi tersebut diperkirakan akan memakan waktu hingga 8 hari kedepan,” ujar dia.
Sementara itu, Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel Ansori mengatakan untuk pemadaman karhutla melalui waterbombing pada Rabu (23/10) diterjunkan delapan helikopter waterbombing, di antaranya dua helikopter ke SP Padang OKI, dan empat unit helikopter ke Cengal OKI, kemudian satu unit helikopter ke Banyuasin dan satu helikopter ke Ogan Ilir.
“Dari delapan helikopter waterbombing yang beroperasi hari ini, enam unit di antaranya memadamkan karhutla di OKI. Kami memang fokus di OKI karena kebakaran lahannya luas dan titik apinya sporadis,” kata dia.