Kegiatan Lokakarya 5 Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) Angkatan 6 Kota Payakumbuh yang bertempat di SMA Negeri 2 Payakumbuh, Sabtu (18/3) lalu, berjalan dengan lancar dan luar biasa.
Kegiatan ini mendapat kunjungan langsung dari Kepala BGP Sumbar Sri Yulianti, M.Pd yang dalam hal ini memberikan motivasi kepada seluruh CGP. Beliau meminta utusan CGP tiap tingkat mulai dari TK, SD SMP, SMA, SMK dan SLB untuk menyampaikan perubahan dan kemajuan yang telah dirasakan dan didapatkan selama mempelajari dan mempraktekkan 10 Modul yang telah dilalui.
Semua CGP merasakan dampak yang sangat luar biasa sebagai pemimpin pembelajaran dan mendapat bekal serta ilmu baru dalam mengelola aset-aset sekolah yang selama ini belum terjamah.
Selama ini kita beranggapan bahwa yang dikatakan aset itu yang berwujud uang, bangunan dan fisik semata, ternyata masih banyak lagi aset-aset lainnya yang tidak terlihat seperti bakat, minat, dan kreativitas siswa juga merupakan aset bagi sekolah.
Setelah menjadi CGP dapat tambahan ilmu baru tentang 7 Aset Sumber Daya Sekolah yaitu pertama Modal Manusia, kedua Modal Sosial, ketiga Modal Fisik, keempat Modal Lingkungan/Alam, kelima Modal Finansial, keenam Modal Politik dan tujuh Modal Agama dan Budaya. Dan para CGP yang merupakan aset bagi sekolah dan Kota Payakumbuh diharapkan ikut membantu menciptakan pendidikan yang lebih baik ke depannya.
Dengan mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak ini tanpa terasa dengan semangat dan perjuangan dalam berteman dengan waktu, tenaga dan pikiran hampir tiba di garis finish. Begitu juga dengan Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Drs. Barlius, M.M. juga hadir di tengah para CGP yang juga memberikan apresiasi serta motivasi untuk selalu semangat.
Begitu juga dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, Dr. Dasril, S.Pd, M.Pd yang turut memberikan motivasi yang sangat berharga dan mengajak seluruh CGP untuk selalu berkarya dan selalu berinovasi.
Apalagi tidak lama lagi para CGP Angkatan 6 Kota Payakumbuh akan panen karya. Untuk itu, para CGP harus bisa menulis dan menghasilkan karya-karya yang bermanfaat. Karena Dinas Pendidikan Payakumbuh telah memberikan wadah yang sebesar-besarnya kepada seluruh CGP, untuk ikut andil dalam sekolah digital yang akan diterapkan di sekolah-sekolah.
Bahkan memprioritaskan para CGP untuk aktif dalam mengisi Laman Guru Payakumbuh yang hadir di Padang Ekspres. Karena sejatinya orang-orang besar tidak terlepas dari karya yang dimilikinya.
Dalam Lokakarya 5 ini Modul 3.3 “Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid” dengan aktivitas yaitu pertama Pembukaan ICE Breaking ,dan penjelasan tujuan dan pembuatan kesepakatan belajar, kedua Diskusi hasil B (Buat pertanyaan) Dan A (Ambil pelajaran) penjelasan sesi dan pembagian kelompok di lanjutkan dengan sharing dalam kelompok mengenai hasil aksi nyata B dan A, ketiga Menyusun strategi pelibatan aktor dalam fase gali mimpi, keempat Istirahat, kelima Membuat rencana program, dengan membuat Gallery walk.
Ini untuk memberikan masukan dan pendapat dari peserta lain, perbaikan rencana program dari masukan. Dilanjutkan review dan penguatan dari pengajar praktek, keenam Penutup/pengumuman penugasan.
Kegiatan Lokakarya 5 adalah berbagi dan refleksi proses pembelajaran berpihak pada murid, refleksi keberhasilan dan kegagalan proses praktik mengajar, refleksi hasil belajar dan rencana peningkatan, pemetaan sumber daya, dan rencana pengembangan pembelajaran CGP, pemetaan sumber daya sekolah untuk menyusun program sekolah.
Kegiatan ini menjalankan tahapan inkuiri apresiasif (BAGJA) yaitu merancang program berorentasi pada kepemimpinan murid (Student Agency) dengan mengoptimalkan aset yang di miliki sekolah. Dalam kegiatan lokakarya ke 5 ini mempunyai tujuan belajar yaitu pertama CGP Mampu memaknai data yang di peroleh dalam tahapan B (Buat pertanyaan) dan A (Ambil Pelajaran ) untuk menjadi informasi dalam merancang fase Gali mimpi .
Kedua CGP dapat menentukan aktor-aktor yang akan dilibatkan dalam fase gali mimpi sekaligus menyusun strategi pelibatan aktor. Ketiga CGP dapat mulai membuat perencanaan program bagian judul program/kegiatan, latar belakang dan tujuan program. Dalam hal ini, seluruh CGP Angkatan 6 digabung yang mana dalam satu kelas terdiri dari dua sampai tiga pengajar praktek.
Para CGP berdiskusi dengan anggota kelompoknya dan mempresentasikan programnya dengan metode BAGJA (Inkuiri Apresiatif) pada bagian B (Buat Pertanyaan) dan A (Ambil Pelajaran).
Di sesi keduanya para CGP dengan anggota kelompoknya menempel program yang telah dibuat di dinding masing-masing kelompok dengan kreasi anggota kelompok tentang Komponen dan Penjelasan terhadap Komponen yang terdiri dari judul program, tujuan program dan latar belakang program dan termasuk di dalamnya student agency (pembentukan kepemimpinan murid dalam pembelajaran), dan juga memperhatikan voice (suara murid), choice (pilihan murid) dan kepemilikan murid.
Setelah itu setiap anggota kelompok berjalan ke kelompk lain dengan saling memberi masukan dan komentar, serta tanggapan pada kertas program yang sudah ditempel. Semua sangat antusias dan gembira dan lebih memahami prosedur program yang akan dijalankan di sekolah masing-masing.
Dalam Modul 3.3, memobilisasi guru adalah kunci utama untuk berhasil mengelola program yang berdampak pada siswa. Tidak mungkin menulis sebuah program yang dijalankan secara spontan tanpa pertimbangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan kurikulum sekolah harus melalui tahapan-tahapan tertentu.
Ini termasuk perencanaan yang matang, implementasi terstruktur, pendampingan dan evaluasi. Tujuan program harus mencakup fase-fase berikut, mengajukan pertanyaan, menarik pelajaran, mengeksplorasi mimpi, menjelaskan rencana dan mengelola pelaksanaan (BAGJA), dan menggunakan strategi pemantauan, penilaian, pembelajaran dan pelaporan, dan manajemen risiko.
Keberhasilan pelaksanaan program sekolah tidak terlepas dari berbagai faktor, seperti faktor SDM (sumber daya manusia) sekolah. Maka dari itu, sangat penting pemetaan seperti manusia, sosial, fisik, lingkungan sekitar, finansial, politik, agama, dan budaya untuk efektifitas program tersebut.
Ketika melaksanakan program yang sudah tersusun rapi, tentunya ada kemungkinan untuk menemui sebuah hambatan di luar perencanaan yang telah dianggap matang. Untuk meminimalisir hal tersebut, perlu pemahaman kuat terkait modul 3.3 guru penggerak dan materi-materi sebelumnya.
Guru penggerak diwajibkan mampu memanfaatkan aset yang dimiliki sekolah dan melakukan pengekfektifan sumber daya. Dengan memperhatikan materi sebelumnya, maka peran seorang guru penggerak sangatlah penting.
Modul 3.3 guru penggerak harus bisa mengembangkan diri dengan kemauan sendiri dan sadar agar dapat meningkatkan kualitas murid-murid di sekolah, dalam pencapaian atau kesuksesan kegiatan lokakarya 5, CGP menghasilkan rencana tindak lanjut untuk fase B dan A.
Harapannya semoga seluruh CGP istiqomah menjalankan amanah yang telah diberikan dengan baik, dengan segala ilmu yang telah didapat kurang lebih selama 6 bulan ini. Dengan menyelesaikan 10 modul guru sebagai pemimpin pembelajaran, aset bagi sekolah dan kota.
Setelah berakhirnya kegiatan, sorenya seluruh CGP dikumpulkan di aula untuk sosialisasi cara pengiriman aksi nyata dan umpan baliknya serta syarat yang harus diperhatikan CGP. Dan acara ditutup oleh Nelfia Anendri, S.IP Kasi PTK Dikdas dan Penjab PGP Kota Payakumbuh. (Novi Handra, S.Pd.I, M.Pd, GURU PAI SD ISLAM RAUDHATUL JANNAH
PAYAKUMBUH)