Jakarta, BP–Ketua DPD Partai Golkar Aceh Teuku Mudasir menegaskan para Ketua DPD II Partai Golkar tidak menginginkan calon tunggal atau aklamasi pemilihan Ketua Umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar yang akan digelar awal Desember 2014. Ruang demokrasi di dalam tubuh Partai Golkar tidak boleh dirusak hanya dengan mengajukan satu calon tunggal.
“Kita di daerah itu tidak ingin aklamasi karena ada beberapa kader terbaik Golkar yang kami dengar akan tampil. Di samping Ketua Umum Pak Airlangga, ada Pak Bambang Soesatyo, Pak Indra Bambang Utoyo atau Pak Ridwan Hisyam. Ini kader terbaik Golkar semua,” ujar Mudasir di Jakarta, Jumat (15/11).
Mudasir meminta DPP Partai Golkar membuka ruang kepada semua kader Partai Golkar untuk maju sebagai calon ketua umum. Karena, sesuai anggaran dasar/anggaran rumah tangga Partai Golkar, semua kader Partai Golkar berhak mencalonkan diri sebagai Ketum Partai Golkar.
“Di daerah saya Aceh, saya sudah berkomunikasi dengan seluruh DPD II Aceh yang berjumlah 23, semua kawan kawan berkehendak supaya tidak aklamasi dalam pemilihan Ketum Partai Golkar. Mereka meminta DPP Partai Golkar membuka ruang untuk demokrasi. Kita ingin mengetahui visi misi kader-kader Partai Golkar yang ingin maju sebagai Ketum dan membesarkan Partai Golkar,” katanya.
Hal senada diungkapkan Ketua DPP Partai Golkar Andi Sinulingga yang menyebutkan pemilihan Ketum dalam Munas tidak akan berjalan aklamasi sesuai keinginan Airlangga Hartarto. Pasalnya, saat ini Bambang Soesatyo telah mengantongi dukungan suara 383 dari 559 suara dalam Munas.
“Bahkan, kalau kami peras lagi buang 50 kalau kemungkinan ada margin of error, kami masih optimis memenangkan 333 suara pemilih,” tegas Andi.
Andi mengaku kubu Bamsoet juga memantau hasil perhitungan yang dilakukan kubu inkumben Airlangga Hartarto. Dari 34 DPD I Partai Golkar yang menyatakan mendukung Airlangga saat Rapimnas Partai Golkar kemarin malam, ada 7 DPD I yang tidak secara tegas mendukung Airlangga.
“Versi kubu Airlangga mencatat ada 29 DPD I yang mendukung Ketum inkumben. Sedangkan sisanya disebut meminta membuka ruang terhadap calon Ketum lain. Hal ini menunjukan bahwa para pengurus Partai Golkar tidak semua mendukung Airlangga,” tandasnya. #duk
in Nasional