PROHABA.CO, BANDA ACEH – Karya desain milik Budi Dharma berjudul “Meriam Lada Sicupak” resmi ditetapkan menjadi maskot Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8.
Baca juga: Meriam Lada Sicupak Resmi Jadi Maskot PKA-8
Penetapan itu berdasarkan keputusan Dewan Juri Sayembara Maskot PKA-8 yang dikeluarkan pada Rabu (7/6/2023).
Desiner maskot tersebut terinspirasi dari kisah delegasi Kerajaan Aceh yang melaksanakan misi diplomasi dengan membawa hadiah berupa komoditas unggulan yaitu lada ke Kerajaan Turki di Abad ke-16.
“Meriam Lada Sicupak” ini diharapkan menjadi pengingat kemashyuran kisah perwakilan Aceh yang dengan berbagai kendala, tetap gigih menyampaikan amanah yang diemban.
Sehingga berbuah manis dengan dihadiahkannya meriam oleh Kerajaan Turki. Meriam inilah yang kemudian sangat besar peranannya dalam melawan gangguan Portugis.
Meriam Lada Sicupak menyimbolkan kisah kegigihan, ketabahan, kesabaran, kemampuan beradaptasi, keberanian kecakapan berdiplomasi, keikhlasan, dan kesetiaan pada tujuan dan berprasangka baik pada usaha yang baik, yang kesemuanya diharapkan dapat melekat pada kepribadian masyarakat Aceh sekarang dan seterusnya.
Meriam Lada Sicupak juga merupakan bukti otentik perjalanan komoditas unggulan rempah Aceh berupa lada serta rempah lainnya yang telah mengarungi dunia dan sangat mewakili semangat “Rempahkan Bumi Pulihkan Dunia” atau kata lain dengan komoditas unggulan lokal, menjadi modal perbaikan secara global.
Maskot ini memakai bentuk meriam dengan ornamen yang telah disederhanakan dan dibalut dengan kain berwarna kuning dan emas sebagai tanda kejayaan.
Warna hitam sebagai ketegasan serta elegan, merah sebagai keberanian dan kepahlawanan, hijau sebagai warna islami dan kesejahteraan serta kemakmuran, dan putih sebagai tanda kemurnian.
Warna-warna ini telah sangat melekat di benak masyarakat Aceh dan kerap menjadi bagian dari warna khas pakaian adat Aceh, seperti Kupiah Meukutop dan Kain Lamgeugap seperti juga pada maskot PKA ke-7. (*)