in

Sempat Terhalang Awan Tebal

Gerhana bulan sebagian yang mulai terlihat sekitar pukul 00.22 dan puncaknya pukul 01.20, kemarin dini hari (8/8), menyita perhatian sebagian warga. Bahkan, penikmat Astronomi bersama petugas Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer (BPAA) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Agam di Nagari Gaduik, Kecamatan Tilatangkamang, Agam, melakukan pengamatan.

Gerhana bulan kali ini merupakan gerhana ke-62 dari total 83 kali gerhana dalam seri Saros 119. Gerhana bulan parsial terjadi ketika bumi bergerak di antara bulan dan matahari, tapi tidak persis dalam satu garis, serta ketika bulan purnama. 

Kepala Fungsional Perekayasa LAPAN Agam, Rido Pratama menuturkan, saat gerhana bulan parsial, sebagian kecil permukaan bulan akan tertutup bagian tergelap bayangan inti bumi. Ini membuat wajah bulan di bagian tepinya menjadi agak cekung, sehingga penampakan bulan seperti digigit sesuatu.

”Kita sempat kesulitan memantau ketika awan tebal menyelimuti, namun pada pukul 01. 20 terlihat sudah mulai terbuka. Sehingga, gerhana bulan parsial bisa kita nikmati,” katanya. Dalam pengamatan kali ini, pihaknya menurunkan enam petugasnya.

Sementara itu, Kepala BMKG Padangpanjang, Rahmat Triyono mengatakan, tahun ini diprediksi terjadi empat kali terjadi gerhana, pada 11 Februari gerhana bulan Penumbra, 26 Februari gerhana matahari Cincin, 7-8 Agustus gerhana bulan sebagian dan gerhana matahari total pada 21 Agustus mendatang.

Khusus fenomena gerhana bulan kemarin, menurut dia, tidak memicu terjadi fenomena alam lainnya, seperti gempa.  “Ketika gerhana terjadi, tidak ada perubahan atau peningkatan sinyal sesmograf, karena bagaimanapun kondisi ini merupakan fenomena alam dan secara berkala terjadi,” tutur Rahmat yang juga Koordinator BMKG Sumbar itu.

Sebelumnya Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Islam mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada Kanwil Kemenag di seluruh Indonesia. Surat itu berisi imbauan untuk melakukan shalat gerhana.

Kemenag meminta agar masyarakat menyelenggarakan Shalat Khusuf Al Qamar atau shalat gerhana bulan. Pemda di kabupaten/kota diminta menggandeng bersama para ulama, pemimpin ormas Islam dan masyarakat untuk melaksanakan shalat gerhana ini di daerah masing-masing.

Pelaksanaan Shalat Gerhana Bulan Parsial ini diminta dilaksanakan sesuai kondisi dan situasi di setiap daerah. Penyelenggara shalat gerhana juga diminta memberi sosialisasi dan panduan shalat gerhana kepada para jamaah yang akan mengikutinya. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Reza Rahadian- Tya Subyakto Terbaik di Asia-Pasifik

Kasat Pol PP Padang Dicopot