Rabu, 29 Maret 2017 15:59 WIB
* Tabungan Salbiah Terkuras Rp 34 Juta
IDI – Uang tabungan di Bank BNI milik Ny Salbiah (35) warga Gampong Lhok Dalam, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, raib dari dalam rekeningnya setelah dibobol komplotan penjahat ATM (anjungan tunai mandiri), Minggu (26/3) pukul 17.20 WIB.
Terungkapnya pembobolan itu setelah data transaksi rekening masuk ke SMS banking di hape suami Ny Salbiah, telah terjadi transaksi sebanyak lima kali, dengan total Rp 34,1 juta. Sadarlah korban, jika ia jadi korban penipuan komplotan pembobol ATM.
Dari penelusuran lapangan, komplotan itu berbagai peran, termasuk berlagak seperti call center bank, hingga yang berdiri di dalam boks ATM.
Kapolres Aceh Timur AKBP Rudi Purwiyanto melalui Kapolsek Peureulak, AKP S Purba, kemarin mengatakan, tindak penipuan itu terjadi Minggu (26/3) sekitar pukul 17.20 WIB pada boks ATM yang berlokasi di SPBU Gampong Keumuneng, Kecamatan Peureulak.
Dirincikan, saat itu korban Salbiah bersama dua anaknya datang ke boks ATM dalam lingkungan SPBU Gampong Keumuneng, untuk menarik uang dari tabungan.
Saat ia hendak masuk menuju boks ATM BRI, ia dicegat dua laki-laki dengan mengatakan “Kak gak bisa ambil uang di ATM BRI ini karna sebelumnya saya dan kawan saya sudah mencoba namun uang tidak dapat ditarik.” Saat itu selain dua laki-laki di luar ATM, juga ada dua laki-laki di dalam ATM BRI tersebut (komplotan penjahat).
Setelah mendengar keterangan dari dua laki-laki di luar ATM itu, kemudian Salbiah menuju boks ATM BNI di sisi boks ATM BRI. Setelah ibu Salbiah menarik uang Rp 500 ribu dari rekening ATM BNI-nya kemudian kartu ATM-nya ditelan.
Setelah kartu ATM-nya ditelan mesin ATM, Ny Salbiah bergegas hendak pulang. Saat itulah ia didatangi ke empat laki-laki tadi sambil mengatakan “Coba kakak hubungi nomor call center yang tertempel di mesin ATM BNI”. Mendengar keterangan ke empat pemuda itu, Ny Salbiah yang tak sadar sudah masuk perangkap penjahat, segera menghubungi nomor call center yang sengaja ditempel penjahat di mesin ATM tersebut.
Tujuan ibu Salbiah menghubungi call center untuk meminta agar kartu ATM-nya diblokir.
Setelah terhubung, penjahat yang berperan sebagai call center itu meminta wanita itu untuk menyebutkan nomor rekening dan nomor PIN kartu ATM-nya.
Yakin bahwa itu call center. Kemudian, ibu Salbiah memberitahukan nomor rekening dan nomor PIN kartu ATM-nya. Kemudian, korban kembali ke rumahnya karena beranggapan katu ATM-nya telah blokir petugas call center yang notabene adalah pencoleng.
Baru sekitar pukul 18.59 WIB, masuk SMS banking sebanyak lima kali ke HP suami korban.
Kemudian suami korban menanyakan kepada istrinya, kenapa ada transaksi ATM melalui SMS Banking. Sedangkan, kartu ATM telah ditelan.
Saat itulah korban, jelas Kapolsek, menyadari bahwa uang di dalam rekeningnya telah dibobol. Kemudian, korban membuat laporan ke Polsek Peureulak.
Komplotan penjahat ini, jelas Kapolsek, ada yang berperan membujuk korban, dan ada yang berperan sebagai call center. “Setelah ibu Salbiah pulang, para penjahat itu mengambil kartu ATM yang ditelan yang memang sengaja diganjal. Kemudian uang yang di rekening itu ditransfer ke nomor ke rekening lain. Akibatnya korban rugi Rp 34,100.000,” ungkap AKP S Purba.(c49)