Perjalanan mengikuti magang industri ke PT. Adhiguna Samasta Harsa yang bergerak di bidang pertanian hidroponik memang cukup menyenangkan. Dengan The Farmhill sebagai anak Perusahaan yang dinaungi oleh Kebun Bumi Lestari (KBL) ini mengembangkan komoditas tanaman buah melon yang memiliki beberapa varietas.
Dengan kualifikasi buah yang berbeda dengan tanaman buah melon yang ada di pasaran. Pada awalnya saya sendiri tidak pernah yakin akan rasa buah melon yang di bawa oleh owner dan staf ahli The Farmhill ke sekolah kami dengan brand berbeda, yang katanya melon less pestisida dan rasa buahnya yang manis dengan tingkat kemanisan /brix-nya mencapai angka 18.
Pada waktu itu mereka membawa empat varian melon yang berbeda, dengan tampilan visual yang menarik dan jarang saya lihat di jual di pasar tradisional. Ada melon yang diberi nama dalmatian. Dengan penampakan visual bentuk bulat dan bertotol hitam dengan berat sekitar 1,5 Kg.
Ada yang namanya Elysia dengan bentuk bulat lonjong dan berwarna oranye. Dan ada juga yang berbentuk seperti melon lokal dengan warna kuning kehijauan dengan net/jaring buah yang merata. Melon ini dikenal dengan nama greenieagal. Serta melon yang berbentuk bulat sempurna dengan warna putih mulus dan cantik yang dinamakan Aruni.
Pertama melihat, kami semua guru sangat penasaran sekali akan isi dan rasa dari buah melon tersebut. Beruntungnya, rasa penasaran kami terobati dengan adanya beberapa sampel yang di bawa ternyata di peruntukkan bagi kami untuk dicipi rasanya dari masing-masing varian.
Tentunya kegembiraan terpancar dari wajah kami, dan ternyata rasa buah melon sangat sesuai ekspektasi. Buah melon dari masing-masing varian pun memiliki warna buah dan tekstur yang berbeda namun memiliki kesamaan dari sisi rasanya yang manis.
Yang bertotol hitam warna buahnya hijau muda dengan tekstur buah yang lembut. Sedangkan yang berwarna oranye memiliki tekstur buah yang krispi alias renyah dan manis. Lalu yang mirip varietas lokal warna buahnya hijau, tekstur buah lembut dengan aroma melon yang tajam dan menggugah selera.
Sementara itu yang tampilan visualnya sangat cantik isi buahnya berwarna kekuningan dengan tekstur buah lembut dan rasanya juga amat manis. Setelah menikmati rasa masing-masing varian buah melon, owner The Farmhill, Mas Ardi, kemudian menceritakan asal muasal dari budidaya melon yang mereka bawa.
Ternyata melon yang dikembangkan bibit/benihnya merupakan varietas dari luar yang berasal dari negara Jepang. Mereka menanam melon menggunakan sistem hidroponik dengan green house.
Mas Ardi pun menyampaikan bahwa kedatangan mereka ke sekolah kami untuk melakukan perwujudan kerja sama dengan SMK Negeri 2 Batusangkar. Karena proposal yang diajukan oleh pihak sekolah untuk menjadi SMK PK disetujui oleh Kementerian Pendidikan melalui skema pemadanan dengan pihak industrinya adalah The Farmhill.
Melalui proses inilah kemudian ada kegiatan bagi guru program keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura untuk mengikuti magang industri langsung ke The Farmhill yang berada di daerah Karanganyar, Solo, Jawa Tengah.
Saya dan salah seorang guru yaitu Widya akhirnya ditunjuk oleh Kepala Sekolah untuk mengikuti kegiatan tersebut. Selama di Solo, banyak hal yang menarik yang saya dapatkan. bukan hanya pengalaman belajar dan bekerja di sebuah perusahaan besar.
Namun juga pembelajaran bermakna yang diterapkan oleh The Farmhill dalam mendidik dan membentuk karakter siswa siswi yang juga mengikuti kegiatan magang di The Farmhill dalam wadah Youth Farmers Development Program (YFDP).
Di The Farmhill saya belajar banyak tentang bagaimana membudidayakan tanaman buah melon dari hulu sampai hilir. Dalam artian mulai dari kegiatan awal seperti persiapan media, persiapan semai, sanitasi lahan, dan berbagai proses budidaya yang ternyata tidak sesederhana yang terlihat.
Semua kegiatan harus sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan oleh Perusahaan. Tidak ada pekerjaan yang dilakukan tanpa melalui SOP yang diberlakukan.
Dan itulah yang menjadikan saya banyak berpikir, kalau saja ada satu kelalaian dari sebuah kegiatan semisal lupa dengan standar yang ada tentunya hal ini akan sangat merugikan, baik bagi pekerja maupun keberlangsungan pertumbuhan tanaman itu sendiri.
Selain itu saya juga mendapatkan pemahaman baru betapa pentingnya sebuah kegiatan baik itu bekerja ataupun belajar dalam dunia pendidikan. Perlu adanya pemanasan untuk meningkatkan semangat seperti penerapan ice breaking setiap pagi di The Farmhill.
Saya melihat adanya semangat yang muncul di wajah para pekerja dan siswa siswi yang mengikuti magang disana, pun begitu juga dengan saya.
Pengertian dan Manfaat Ice breaking
Ice breaking adalah suatu kegiatan yang bisa kita lakukan dengan tujuan untuk mencairkan suatu suasana. Istilah “Ice breaking” sendiri berasal dari dua suku kata Bahasa inggris yang memiliki arti pemecah es.
Frasa ini biasanya sering digunakan dalam suatu kegiatan agar bisa menghilangkan berbagai perasaan yang ada, seperti jenuh, capek, dan sebagainya. Ice breaking merupakan Latihan fasilitas yang dimaksudkan untuk membantu anggota kelompok dalam memulai proses pembentukan diri mereka menjadi sebuah tim.
Ice breaking bisa berupa kegiatan atau permainan secara sederhana, ringan, dan ringkas. Sehingga ice breaking bisa membangun sebuah suasana belajar yang dinamis dan penuh semangat dan antusias yang dapat menciptakan suasana menyenangkan. Aktivitas ice breaking bisa dilakukan dalam waktu lima sampai sepuluh menit sesuai dengan kebutuhan.
Manfaat yang bisa didapatkan dalam ice breaking yaitu menghilangkan kebosanan dan keletihan, melatih peserta berpikir kreatif, melatih kerjasama tim, meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan gairah dan semangat, dan meningkatkan konsentrasi untuk melanjutkan aktivitasnya. (bersambung). (Herwiyanti, SP, Guru SMKN 2 Batusangkar)