in

UPT SMP Negeri 2 Tanjuangbaru, Pentingnya Peran Keluarga Dalam Pendidikan Karakter

Diana Riska, S.Pd
(Guru UPT SMPN 2 Tanjuangbaru

Keluarga merupakan tempat pertama anak-anak menerima pendidikan fundamental. Seorang anak akan memperhatikan gerak gerik keluarganya dalam bertingkah. Dan pada akhirnya melakukan tiruan terhadap apa yang mereka lihat, dengar, dan rasakan.

Apalagi peran kedua orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan karakter anak. Perubahan karakter tersebut bukan perkara dapat membedakan antara baik dan benar saja, akan tetapi mampu menjadikan diri sendiri sebagai teladan dalam berbuat dan mampu bertahan ketika berada di lingkungan yang tidak kondusif.

Peran pendidikan karakter pada keluarga tersebut akan membentuk karakter, perilaku serta perkembangan anak. Alasan utama kenapa keluarga dijadikan sebagai landasan pembentukan karakter adalah karena keluarga adalah tempat pertama anak belajar tentang nilai-nilai kebaikan dan etika.

Pendidikan yang sudah diberikan oleh orang tua itulah yang akan membentuk dasar karakter anak. Ada beberapa hal yang dapat membentuk karakter anak tersebut, di antaranya, pertama, keterampilan sosial.

Di dalam kegiatan sehari-hari semua anggota keluarga selalu berinteraksi satu sama lainnya. Menjalin komunikasi yang efektif dan melakukan berbagai kerjasama dalam melakukan pekerjaan.

Dari hal tersebut, seorang anak akan terbiasa memiliki sikap sosial yang baik karena sudah terbiasa melakukan hal-hal tersebut di dalam keluarganya. Kedua, pemahaman kebiasaan.

Pemahaman kebiasaan ini didasarkan kepada pengenalan adat, kebiasaan, dan budaya yang dipakai dan diterapkan dalam keluarga tersebut.

Hal ini akan menjadikan anak terbiasa menghargai kebiasaan, serta budaya yang dipakai oleh orang lain. Sehingga anak akan memiliki sikap toleransi yang tinggi apabila melihat kebiasaan orang lain yang berbeda dengan keluarganya.

Ketiga, pendidikan emosional. Peran keluarga terutama orang tua dalam memberikan pendidikan emosional ini sangat memberikan dampak terhadap anak. Bagaimana orang tua mengajarkan anaknya tentang pengelolaan emosi mereka akan terlihat dalam perilakunya sehari-hari.

Jika pendidikan emosi ini tidak diajarkan semenjak dini, maka anak akan cendrung memaksakan kehendaknya sendiri, hilangnya rasa empati terhadap orang lain, dan biasanya akan mudah terpancing dengan konflik.

Keempat, keluarga merupakan tempat dimana seorang anak dapat melihat siapa diri si anak seutuhnya. Keluargalah tempat pertama yang dapat mengenal kepribadian, mengetahui kelebihan serta kekurangan anak, serta bakat apa yang bisa dikembangkan oleh anak.

Kelima, keluarga merupakan tempat mengajarkan anak-anak tentang bagaimana menjaga diri, menjaga kesehatan, menjaga pergaulan sehingga ketika anak berada di dunia luar akan merasa nyaman karena mereka mengetahui cara menjaga diri.

Dari kelima pendidikan karakter yang ada dalam rumah tangga tersebut, tentu akan berpengaruh terhadap diri anak ketika dia sudah berada dalam lingkungan pendidikan formal. Segala pendidikan karakter dasar yang sudah tertanam dalam jiwa anak akan terlihat dalam keseharian mereka ketika berada di sekolah.

Jika pendidikan karakter dalam keluraga anak sudah terkelola dengan baik, maka sekolah akan bertugas sebagai penguat karakter anak yang sudah terbentuk dalam keluarga masing-masing.

Nilai-nilai yang sudah tertanam dalam keluarga siswa akan diperkuat melalui kurikulum sekolah yang akan mengarahkan siswa kepada kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan kokurikuler.

Untuk pengembangan keterampilan sosialnya siswa akan dihadapkan dengan beragam perbedaan. Dengan adanya keterampilan sosial yang sudah terbentuk baik dari rumah, maka siswa akan bisa memahami teman sebayanya, guru dan warga sekolah lainnya.

Jadi, dengan kuatnya pendidikan karakter dalam keluarga akan menjadikan siswa yang memiliki karakter yang kuat pula di lingkungan sekolah.

Dengan demikian, sangat diharapkan kolaborasi antara keluarga, lingkungan sekitar, dan satuan pendidikan dalam melahirkan siswa-siswa generasi emas yang memiliki karakter yang baik. Satu hal yang perlu kita ingat bahwa pendidikan karakter tidak akan terlahir jika hanya dilimpahkan pada satu pihak saja. (Diana Riska, S.Pd, Guru UPT SMPN 2 Tanjuangbaru)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Distribusi Logistik ke Galugua Tersulit

SMK Negeri 2 Batusangkar, Manfaat Ice Breaking dan Review di Akhir Kegiatan