in

SMP IT Al Kahfi Pasaman Barat, Memenuhi Tuntutan Seorang Guru

Muhammad Iqbal, M.Pd
GURU SMP IT AL KAHFI PASAMAN BARAT

Menjadi seorang guru bukanlah pekerjaan yang mudah. Banyak tantangan dan permasalahan yang mesti dihadapi. Itu pula yang menjadi alasan bagi sebagian orang tidak ingin memutuskan dirinya sebagai seorang guru.

Kalaupun  menjadi guru. Bisa jadi, itu hanya sebuah keterpaksaan, bukan karena keinginan. Sebab, memang tidak mudah untuk menjalaninya. Apalagi, dengan besarnya beban admistrasi yang mesti ditunaikan, ditambah lagi gaji yang diperoleh tidak seberapa.

Yang pada akhirnya, membuat banyak orang memilih jalan lain untuk sekadar mencukupi kebutuhan. Tetapi tidak semuanya berpandangan seperti itu, bagi mereka yang memang serius mengabdikan diri menjadi seorang guru.

Semua tantangan, permasalahan, dan risiko tersebut bukanlah sesuatu yang berat. Justru, apa yang sedang mereka jalani merupakan bagian dari memantaskan diri yang akan mengantarkan mereka menjadi guru sejati yang berkontribusi besar terhadap bangsa.

Meskipun demikian, dalam menjalankan perannya, ada beberapa tuntutan yang mesti dipenuhi oleh setiap guru, diantaranya, kompetensi dan kapasitas. Kedua aspek tersebut sangat penting untuk dipenuhi oleh semua guru.

Sebab, dengan keduanya, peran guru akan maksimal dilaksanakan. tanpa keduanya. Maka, peran guru tidak akan berfungsi. Siswa yang harusnya tercerahkan,  ujung-ujungnya hanya menjadi pelampiasan kekesalan.

Partisipasi siswa pun menurun, mereka jenuh dengan pembelajaran yang terkesan itu-itu saja. Tidak ada inovasi baru yang diciptakan. Oleh karena itu, guru tidak boleh berhenti belajar, terus memupuk diri untuk mengembangkan kapasitas dan kompetensi.

Selain itu, guru juga dituntut memiliki kepedulian yang tinggi terhadap isu pendidikan. Lihatlah, para tokoh, guru pembaharu pendidikan di eranya. Seperti, K. H Dewantara. Pendiri lembaga pendidikan taman siswa, sekaligus bapak pendidikan Indonesia.

Sebagaimana yang digambarkan oleh Prof. Dr. H. Abdullah Nata, M.A dalam bukunya Tokoh-tokoh Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia.

K. H Dewantara dikenal dengan kepeduliannya yang begitu tinggi terhadap pendidikan masyarakat Indonesia, bahkan sejak dini sekalipun. Konsep lembaga pendidikan taman kanak-kanak yang diusungnya sebagai buktinya.

Begitupun dengan kiprah lembaga pendidikan taman siswa yang dipeloporinya, yang sampai sekarang masih dirasakan kebermanfaatannya. Tidak hanya beliau, Kita juga mengenal K.H Ahmad Dahlan.

Ulama sekaligus pelopor ormas Muhammadiyah tersebut, juga begitu peduli terhadap pendidikan Indonesia. Hingga kini tidak terhitung jumlah lembaga pendidikan yang dikembangkan oleh organisasi rintisannya tersebut.

Begitupun dengan para murid-muridnya, yang sekarang telah menjadi tokoh-tokoh penting bangsa. Semua pencapaian tersebut, bisa diraih karena kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan Indonesia.

Lebih lanjut, menjadi seorang guru merupakan pilihan yang tepat agar selalu dikenang. Ketulusan dan keikhlasan dalam mendidik dan mengajar para siswa, akan menghasilkan kesan yang mendalam. Bahkan sangat sulit untuk dilupakan.

Setiap ilmu yang disampaikan, akan melekat dan terus diamalkan. Bukannya bermaksud untuk berlebihan. Tetapi, itulah nyatanya. Seperti yang juga kita alami. Sebagai seorang siswa atau yang dulunya pernah menjadi siswa.

Pasti akan ada nama guru yang masih terkenang hingga saat ini. Sekalipun sudah tumbuh dewasa, bahkan sudah berkeluarga. Tetapi, nama guru tersebut masih tersimpan dalam memori, ia pun pasti akan selalu dihargai dan dihormati.

Semua kemuliaan tersebut bisa diperoleh, hanya karena ketulusan dan keikhlasan seorang guru dalam mendidik. Oleh karena itu, memperbarui niat dan menjaga keikhlasan adalah dua hal yang tidak bisa dilewatkan bagi semua guru.

Hari-hari ini polemik seputar persoalan guru tidak pernah habis menjadi perbincangan banyak kalangan, terutama penguasa dan praktisi pendidikan. Hendaknya semua itu tidak mengurangi semangat para guru untuk berkontribusi mencerdaskan generasi muda penerus bangsa.

Meskipun, hingga saat ini, bisa jadi masih ada guru yang dari segi kecukupan kebutuhannya masih jauh dari kata sejahtera. Tetapi, kita berharap tidak mengurangi semangatnya mengabdi menjadi pendidik sejati.

Menjadi pribadi pembelajar yang tidak pernah berhenti, selalu berupaya meningkatkan kemampuan dan kompetensi diri. Serta, terakhir yang paling penting meningkatkan kesabaran dan meluaskan keikhlasan.

Dengan demikian, kita berharap semua guru di Indonesia dapat menjalankan perannya dengan sebaik-baiknya. Sehingga berkat kerja keras para guru, suatu saat nanti cita-cita bangsa Indonesia dapat terwujud dengan sempurna.(Muhammad Iqbal, M.Pd, GURU SMP IT AL KAHFI PASAMAN BARAT)

What do you think?

Written by Julliana Elora

UPTD SMPN 1 Kecamatan Luak, Butuh Kesadaran Untuk Kebersihan Sekolah

MTsN 1 Kota Padang, Muhadharah Bernuansa Seni Kelas IX.6 Tampil Memukau