in

SMP Negeri 32 Solsel, Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Ibadah Puasa Ramadhan

Rezi Rahmad, M.Pd
Guru PAI dan Wakil Kurikulum SMPN 32 Solok Selatan

Umat muslim di seluruh dunia hari ini sedang melaksanakan ibadah puasa Ramadhan tahun 1444 H. Perintah melaksanankan puasa sebagaimana Allah sampaikan dalam Al Quran surat Al-Baqarah ayat 183 : “Hai orang-orang yang beriman telah diwajibkan atas kamu untuk berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang yang terdahulu agar kamu bertaqwa.

Ibadah puasa secara bahasa artinya menahan. Sedangkan secara istilah mengandung pengertian menahan makan dan minum serta hal yang membatalkannya mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari.

Ibadah puasa yang dijalankan di bulan Ramadhan (syahru tarbiyah) memiliki nilai-nilai pendidikan bagi orang mukmin. Sebab dalam bulan Ramadhan kita dididik dan ditempa sedemikian rupa dengan menjalanlan berbagai ibadah.

Tidak hanya puasa, melainkan ibadah-ibadah sunnah lainnya, seperti shalat tarawih, witir, membaca Al Quran, sedekah dan lain sebagainya.  Nilai-nilai pendidikan yang dapat diambil dari ibadah puasa di bulan Ramadhan ini sebagai berikut.

Pertama, pendidikan disiplin. Di bulan Ramadhan kita diajarkan untuk mendisiplinkan diri. Mulai dari disiplin bangun tidur dan makan sahur. Kita mesti bangun sebelum waktu imsak masuk dan dilanjutkan dengan makan sahur.

Makan sahur sebagai sunah Nabi Muhammad harus berhenti jika sudah imsak atau azan shalat subuh. Kalau seandainya masih ada yang makan pada saat azan sudah berkumandang maka itu membuat puasa menjadi batal. Pada siang harinya kita juga mesti disiplin menahan rasa haus dan lapar, serta hal-hal yang akan membatalkan puasa.

Disamping itu, kita juga mesti disiplin menjalankan ibadah shalat fardhu sesuai dengan waktunya. Sebab melaksanakan shalat fardhu pada waktunya atau di awal waktu termasuk salah satu amalan yang utama.

Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW: “Dari Ibnu Mas’ud, dia berkata, Aku berkata, “Wahai Rasulullah, amal apakah yang paling utama?” Beliau menjawab, “Salat pada waktunya”. Aku berkata, “Lalu apa?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua”. Aku berkata, “Lalu apa?” Beliau menjawab, “Berjihad di jalan Allah”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Kedua, pendidikan lisan. Puasa mendidik lisan. Dalam menunaikan ibadah puasa, kita harus menjaga lisan atau perkataan. Jangan sampai mengucapkan perkataan yang akan mengurangi nilai-nilai ibadah puasa, seperti berkata kotor, menggunjing, menfitnah, dan lain sebagainya.

Puasa yang dilaksanakan dengan keimanan akan membentengi diri dari perbuatan dosa, termasuk dari bahaya lisan atau perkataan. Hal ini senada dengan sabda Nabi : “Rabb kita ‘azza wa jalla berfirman, Puasa adalah perisai, yang dengannya seorang hamba membentengi diri dari api neraka, dan puasa itu untuk-Ku, Aku-lah yang akan membalasnya” (H.R. Ahmad).

Ketiga, pendidikan sosial. Ibadah puasa mendidik jiwa sosial. Dalam ibadah puasa seseorang akan diwajibkan menahan makan dan minum mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Hal ini juga memiliki makna bahwa orang yang berpuasa merasakan apa yang dirasakan oleh sebagian masyarakat yang kurang mampu.

Mereka kadang makan kadang tidak, sebab kurangnya perekonomian sehingga harus rela menahan lapar agar tetap bertahan hidup. Dengan ibadah puasa yang dilakukan akan memupuk rasa empati, menjadikan setiap pribadi mampu merasakan dan menempatkan diri seperti orang yang sedang kelaparan karna kurang mampu.

Oleh sebab itu orang yang berpuasa dianjurkan untuk banyak-banyak bersedekah dan memberikan makanan kepada orang lain untuk berbuka puasa. Sesuai dengan hadis Nabi Muhammad Saw:  “Barang siapa yang memberi makan orang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun.” (HR. Ahmad).

Dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda: “Telah berbuka di tempatmu orang yang berpuasa, telah makan makananmu orang-orang yang baik, dan malaikat mendoakanmu.” (HR Abu Dawud).

Itulah beberapa nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam ibadah puasa. Semoga ibadah puasa pada bulan Ramadhan tahun ini bisa mendidik diri kita menjadi pribadi yang lebih baik dan semua amalan yang kita lakukan diterima oleh Allah SWT. Aamiin. (Rezi Rahmad, M.Pd, Guru PAI dan Wakil Kurikulum SMPN 32 Solok Selatan)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Masjid Jami’ Nurul Huda Santuni 70 Anak Yatim

MTSN 1 Kota Padang, Pesantren Ramadhan Kurangi Insecure Tambah Rasa Syukur