in

SMPI Al Ishlah Bukittinggi, Isu Strategis dan Kompetensi

Busyra, S.Pd
(KEPALA SMPI AL ISHLAH KOTA
BUKITTINGGI)

Kepala sekolah memiliki peran ganda dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, yaitu sebagai pemimpin (leader) dan sebagai manajer. Peran manajer kepala sekolah adalah salah satu dari peran yang paling krusial yang akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan di sekolah.

Sebagai manajer, kepala sekolah bertanggung jawab dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah. Agar visi, misi dan tujuan sekolah tercapai sangat dituntut kepiawaian kepala sekolah dalam menyusun (planing), mengorganisasikan (organizing), menggerakkan (actuating), dan  mengawasi (controlling) setiap program kegiatan yang disusun, baik yang tertuang dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) atau rencana –rencana strategis lainnya.

Beberapa tahun terakhir setiap kepala sekolah diperkenalkan dan dilibatkan ke beberapa isu strategis Nasional yang harus ditindaklanjuti di setiap jenjang pendidikan. Beberapa isu strategis Nasional tersebut adalah (1) Kurikulum merdeka, Kurikulum Merdeka adalah bentuk  evaluasi dari kurikulum 2013 yang diluncurkan secara resmi oleh Kemendibudristek Nadiem Makarim Februari 2022, dengan tujuan untuk mengejar ketinggalan pendidikan di masa pandemi Covid 19.

Dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka (IKM) ada lima prinsip IKM hal yang harus diperhatikan kepala sekolah yaitu, pertama, kondisi peserta didik, holistik, pembelajaran sepanjang hayat, berkelanjutan, dan relevan.

Kedua, literasi dalam hal ini kepala sekolah dituntut kemampuan manajerialnya dalam mernjadikan peserta didik sebagai subjek literasi, menjadikan guru sebagai rekan kerja yang harus ditingkatkan kompetensi literasinya, dan menjadikan  orang tua dan masyarakat sebagai pihak yang dapat mendorong, memajukan program-progran literasi sekolah.

Ketiga, numerasi, adalah kemampuan kepala sekolah mengemas kegiatan belajar menuju kewirausahaan, dalam numerasi ini juga siswa diharapkan memiliki kemampuan atau kecakapan dalam mengkomonikasikan, menginterpretasi berbagai macam simbol dan angka untuk memecahkan suatu persoalan, karena ini akan menjadi modal utama peserta didik untuk menghadapi tanntangan abad ke-21.

Keempat, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Dalam pelaksanaan IKM P5 adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permaslahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.

Melalui P5 diberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengalami pengetahuan sebagai proses penguatan karakter sebgai bentuk belajar secara nyata dari lingkungan sosialnya.

Kelima, guru penggerak, dalam hal ini peran kepala sekolah adalah memberi motivasi, arahan-arahan, serta informasi yang update tentang program guru penggerak atau pengajar praktik. Bagaimana agar semua guru ingin dan termotivasi serta bertanngung jawab mengikuti proses program guru penggerak.

Dalam menyikapi isu strategis Nasional di atas beberapa kompetensi manajerial yang harus ditingkatkan kepala sekolah adalah pertama, Relationship (kerjasama), hal ini berkaitan dengan hubungan yang melibatkan individu atau lembaga yang memiliki agenda tersendiri dan terwujudnya “mutual understanding” yang memberikan manfaat kepada kedua pihak contohnya MOU dengan lembaga lain yang dapat meningkatkan kompetensi siswa atau guru.

Kedua, Initiating (ide, gagasan kreatif) artinya kepala sekolah harus lebih bersikap pro aktif dalam mencetuskan ide-ide kreatif dan mengambil keputusan-keputusan melebihi yang diinginkan, ketiga, Continius Learing yaitu belajar berkelanjutan yang mengacu kepada peningkatan kemampuan dan keterampilan guru, menamabah wawasan melalui workshop, pelatihan, membaca buku, parenting dan lain-lain agar sekolah mampu merespon kemajuan di bidang pendidikan.

Keempat, Coaching adalah kemapuan kepala sekolah memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk tumbuh dan berkembang dalam meningkatkan kinerja seperti melatih, mempromosikan guru, siswa, dan orang tua.

Kelima, Resilience adalah kemauan dan tujuan hidup. Artinya kepala sekolah mengevaluasi tentang tujuan menjadi kepala sekolah. Karena apapun pekerjaan yang kita lakukan, hasil yang didapatkan pasti akan sesuai dengan tujuan.

Keenam Challenge (tantangan) yang hadapi dan jadikanlah tantangan untuk mensuport kita dalam mencapai keberhasilan sekolah. Karena dengan adanya tantangan tersebut dapat membuat kita semakin matang dalam mengambil keputusan yang tepat dalam setiap proses.(Busyra, S.Pd, KEPALA SMPI AL ISHLAH KOTA BUKITTINGGI)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Untung Ada Program Cinta, Sirukam Dairy Farm Tambah Daya dari 53 KVA ke 345 KVA

Safari Garden Tawarkan Beragam Menu Berbuka