in

SMPN 7 Payakumbuh, Dapat Surprise di HGN Ke-78

KEJUTAN: Para guru SMPN 7 Payakumbuh saat mendapatkan kejutan dari siswa usai pelaksanaan upacara bendera.(TIM LAMAN GURU)

Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) ke-78, yang jatuh pada 25 November lalu, menjadi momen penting bagi SMPN 7 Payakumbuh. Betapa tidak, ada sederetan kegiatan yang dilaksanakan sekolah. Rangkaian kegiatan menyemarakkan HGN tersebut, SMPN 7 Payakumbuh pada Senin 27 November 2023 menyambut dengan suka cita.

Diawali dengan pelaksanaan upacara bendera sebagai kegiatan rutin mingguan. Pada kesempatan itu, menampilkan pesona yang istimewa dengan pelaksanaan semua personel dari guru. Seperti protokol, pembina upacara. Kepala SMPN 7 Payakumbuh, Indra Abdi Candra, S.Pd.I.Kons, langsung bertindak sebagai inspektu upacara pada kesempatan itu.

Ajudan, penggerek bendera dengan pasukan 9, pembaca pembukaan UUD 1945, kode etik guru, pembacaan doa dan pemimpin lagu. Tampak seluruh peserta upacara dari seluruh siswa terlihat khitmat. Upacara, ditutup dengan pengumuman, yang diambil alih oleh Organisasi Siswa Intern Sekolah (OSIS).

Ternyata OSIS telah mempersiapkan rangkaian kegiatan dan lomba-lomba yang pesertanya guru, tanpa memberi tahu guru sebelumnya. OSIS yang telah berbagi dalam kepengurusan membacakan aba-aba kepada guru, untuk duduk di depan tiang bendera yang telah dipersiapkan kursi-kursi tempat duduk guru.

Sementara yang lainnya telah membawa kue besar yang bertulisan selamat ultah guru ke-78. Kegiatan pemotongan kue diawali oleh sambutan dari ketua OSIS Aurel. Kue diserahkan kepada Kepala Sekolah, Indra Abdi Candra, S.Pd.I.Kons.

Satu persatu potongan kue disuguhkan mulai dari Kepala sekolah, disusul wakil dan guru-guru karyawan dan karyawati SMPN 7 Payakumbuh. Setelah semua guru mencicipi, seluruh siswa berbaris panjang di sebelah kanan guru. Dengan antrean menyalami guru-guru untuk menyampaikan ucapan selamat hari guru ke-78.

Selanjutnya, nama lomba-lomba yang akan diikuti oleh guru pada hari itu. Dengan aturan main yang sudah dipersiapkan, acara lombapun dimulai. Semua siswa terlihat mengambil posisi di sekitar halaman, mengelilingi tempat lomba. Lomba goyang dengan memilih kursi duduk ketika musik dimatikan.

Kelompok guru yang terdiri dari 7 orang. Terlihat siswa sangat antusias menyaksikan. Kemudian dilanjutkan dengan lomba mengirim tepung pada posisi duduk di kursi yang berderet ke belakang. Lomba inipun tidak kalahnya bisa mengocok perut penonton.

Sementara, acara lomba berikutnya diselingi dengan pembacaan puisi hari guru oleh Guru Bahasa Indonesia, Ermita, S.Pd. Puisi yang dibacakan, berjudul Ternyata Aku Bukan Pilihanmu, karya Nofrianti, S.Pd. Tampilan baca puisi dari Ermita membuat siswa sedikit risih awalnya.

Karena Ermita minta ditemani siswa-siswa kelas 9.2, yang selama ini terkesan. Dengan semangat memeriahkan Hari Guru, 9.2 tampil dengan sangat gentleman. Suara dari mereka terdengar syok menangis. Ermita menindas, “tidak ada tangis hari ini”.

Sangat luar biasa bait demi bait terdengar menggema mengungkapkan inpirasi yang tulus. Namun kenyataan yang tidak bisa diingkari pada bait-bait terakhir siswa 9.2 tidak bisa menahan perasaannya meledakan tangis sembari memeluk Ermita.

Di tengah guyuran air mata itu, Pristi pun dari 9.2 tersentak. Mengambil mokrofon yang masih digenggam ibu Ermita. “Saya akan membalas puisi Ibu”. Pristi membacakan puisi ciptaannya sendiri yang berjudul “Guruku”. Sungguh luar biasa, Pristi tidak meredakan tangis mereka.

Bahkan isak tangis, penyesalan mereka selama ini. Semoga, ke depannya pendidikan dan pembelajaran di SMPN 7 Payakumbuh khususnya benar-benar membawa inovasi dan perubahan. Dan pendidikan nasional pada umumnya. Aamiin Yaa Rabbal’alamiin.(Ermita, S.Pd, GURU SMPN 7 PAYAKUMBUH)

What do you think?

Written by Julliana Elora

300 Peserta Ikuti Festival Olahraga Disabilitas

Sijunjung Raih Piagam Wistara