Jaksa penuntut Korea Selatan menggerebek kantor Samsung Group pada pekan ini, karena perusahaan teknologi itu diduga terkait dengan kasus penyalahgunaan dana sumbangan yang melibatkan Choi Soon-sil, sahabat dan orang kepercayaan Presiden Park Geun-hye, yang saat ini ditahan polisi. Dilaporkan Reuters, juru bicara Samsung Group, yang mengonfirmasi bahwa pejabat kejaksaan mendatangi kantor pusat mereka pada Rabu (23/11), namun tidak memberikan keterangan lain.
Penggeledahan juga dilakukan terhadap kantor Lembaga Pensiun Nasional (NPS). Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, melaporkan bahwa para penyidik tengah menginvestigasi keputusan NPS untuk menyetujui merger antara Samsung C&T Corp dan Cheil Industries tahun lalu dengan dana sebesar US$8 miliar. Juru bicara NPS menyatakan penggerebekan berlangsung di kota Jeonju, lokasi kantor pusat lembaga dana pensiun itu berada, namun menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.
Park dan Choi kini tengah diselidiki atas dugaan penyalahgunaan kekuasaan untuk menekan sejumlah perusahaan besar Korsel, termasuk Samsung Group, menyumbangkan jutaan dolar pada yayasan penggalangan dana yang mendukung kebijakan Park mempromosikan komunitas budaya dan olahraga. Dakwaan yang dijatuhkan kepada Choi dan mantan ajudan presiden, An Chong-bum, pada Minggu (20/11) menjadi tantangan besar bagi Presiden Park untuk mempertahankan posisinya di kancah perpolitikan Korsel. Jaksa juga menetapkan Park terlibat sebagai kaki tangan dalam skandal korupsi dan pembocoran dokumen negara.
Partai Rakyat yang beroposisi dengan pemerintah Korea Selatan pun mulai mengumpulkan tanda tangan di kalangan anggota parlemen untuk gerakan pemakzulan terhadap Park dari Gedung Biru, kantor kepresidenan Korsel. Jika mosi pemakzulan itu lolos dari parlemen, selanjutnya akan ditinjau kembali oleh Mahkamah Konstitusi Korsel. Mosi tersebut dapat lolos di tingkat MK jika setidaknya enam dari sembilan hakim menyetujui mosi itu.
Berdasarkan konstitusi Korsel, seorang presiden tidak dapat didakwa atas tindakan kriminal oleh jaksa selama masih menjabat. Keputusan jaksa ini jelas semakin melemahkan otoritasnya sebagai presiden dan membuat beberapa partai di parlemen mulai membicarakan tentang proses pemakzulan Park.
Pada Sabtu (12/11), massa berjumlah ratusan ribu orang yang terdiri dari pria, wanita dan anak-anak mengikuti aksi demonstrasi di Seoul sebagai bentuk protes atas dugaan kasus korupsi yang dilakukan Park. Aksi ini merupakan yang ketiga kalinya dilakukan dalam pekan itu, menyebabkan reputasi dan popularitas politik Park menurun drastis.
LOGIN untuk mengomentari.