in

SPH Kembangkan Bedah Minimal Invasif

Layanan bedah minimal invasif  merupakan layanan yang sudah lama dirintis di Semen Padang Hospital (SPH). Pengembangan terus melakukan, yang terdiri dari bedah minimal invasif ortopedi, bedah minimal invasif obgyn, bedah minimal invasif digestif, bedah minimal invasif urologi, dan bedah minimal invasif syaraf.

Dirut SPH, Abdi Setia Putra didampingi Manager Marketing and Public Relation, Miss Berlyanti mengatakan, baru-baru ini SPH telah melakukan tindakan laparoscopi pada tindakan dx kista ginjal oleh Dokter Spesialis Bedah Urologi SPH Peri Eriad Yunir.

Operasi ini merupakan kali keempat penggunaan laparoscopy dalam bidang urologi. Sebelumnya tim medis SPH juga melakukan laparoskopi urologi pada tindakan nefrektomy (pengangkatan ginjal). Hingga saat ini SPH telah memiliki dua dokter spesialis bedah urologi yaitu Doddy Efmansyah, dan Peri Eriad Yunir.

Bedah urologi mencakup diagnosis dan perawatan gangguan ginjal, ureter, kandung kemih, prostat dan organ reproduksi pria. Teknik bedah minimal invasif juga diberlakukan untuk semua kasus urologi pada semua rentang usia, mulai dari anak hingga dewasa. Layanan ini dapat membantu dalam mendeteksi dan merawat gangguan-gangguan urogenital dan saluran kencing. 

Bertujuan untuk merawat pasien dengan teknik-teknik dan teknologi-teknologi terbaru, termasuk  langkah-langkah invasi minimal, laparoskopi, dan bedah laser untuk merawat penyakit-penyakit genitourinari seperti bedah prostat dan bedah batu, yang merupakan 75 persen dari kasus urologi di Indonesia. Pengembangan layanan minimal invasif juga telah didukung pula oleh dokter-dokter spesialis, perawat, dan tenaga medis lainnya yang berkompeten.

Selain bedah urologi layanan bedah infasif lainya yang juga telah dikembangkan di SPH antara lain untuk layanan unggulan bedah minimal invasif orthopedik terdapat pengembangan Artroskopi dan Artoplasty.  Bedah minimal invasif obgyn yaitu, pengembangan histeroskopi, laparoskopi kistektomi, dan pengembangan laparoskopi Diagnostik. 

Pengembangan kasus bedah digestif kolorektal, di antaranya laparoskopi apendiktomi, laparoskopi hemikolektom, laparoskopi LAR (Low Anterior Resection), laparoskopi Ular (Ultra Low Anterior Resection), serta laparoskopi APR (Abdomino Perineal Resection).
Keuntungan pembedahan dengan laparoscopi antara lain sayatan kecil sekitar 1-1,5 centimeter. Ahli bedah akan memasukkan alat laparoscopi yang memiliki sebuah tabung kecil berkamera. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Menelusuri Basis Perjuangan di Sumbar

Anggaran Pendidikan Naik Rp 14,2 Tb