in

Sudah Lima Tahun KN SAR Ramawijaya Mentawai Numpang Sandar di Dermaga Syahbandar

Hampir lima tahun lamanya, Kapal Navigasi (KN) SAR Ramawijaya 240 milik Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kelas B Kepulauan Mentawai, belum juga memiliki dermaga khusus.

PADEK.CO—Hampir lima tahun lamanya, Kapal Navigasi (KN) SAR Ramawijaya 240 milik Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kelas B Kepulauan Mentawai, belum juga memiliki dermaga khusus.

Kapal baru produksi tahun 2017 yang diperuntukkan khusus untuk pencarian dan pertolongan di perairan Kepulauan Mentawai tersebut, saat ini masih menumpang di dermaga pelabuhan Tuapejat milik syahbandar Tuapejat.

Terbatasnya kapasitas dermaga Tuapejat seringakali membuat kapal KN SAR Ramawijaya 240 terpaksa melakukan olah gerak setiap kapal lainnya masuk atau bersandar di dermaga Tuapejat. Di samping itu, kondisi ruang gerak yang terbatas karena belum ada pelabuhan khusus juga membuat olah gerak kapal dalam proses rescue tidak maksimal.

Kepala KPP Kepulauan Mentawai, Akmal didampingi Kaur Wan Sugiarto, beberapa waktu lalu membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan, bahwa, kondisi belum adanya dermaga khusus pelabuhan KN SAR Ramawijaya 240 sudah berlangsung semenjak tahun 2017.

“Secara teknis, kita memang agak sedikit kesulitan dalam hal olah gerak setiap kali ada kapal masuk dan proses rescue. Namun, itu bukan kendala yang berarti bagi KPP Kepulauan Mentawai. Di mana dan kapan pun Tim SAR Kepulauan Mentawai dituntut siaga selalu,” ungkapnya.

Meski begitu, kata dia, demi kelancaran dan keamanan kondisi KN SAR Ramawijaya tetap membutuhkan dermaga khusus. Sebab, kata dia, saat ini, dengan kondisi menumpang di dermaga Tuapejat sering terkendala dengan olah gerak setiap ada kapal masuk. Apalagi, kata dia, dengan kondisi terbatasnya pelabuhan kapal Tuapejat juga banyak kapal yang menumpang sandar ke badan kapal KN SAR Ramawijaya.

“Kapasitas panjang dermaga Tuapejat cukup terbatas. Dampaknya, sering kapal menumpang sandar dan merapat ke badan kapal KN. SAR Ramawijaya. Secara teknis, kita juga tidak melarang, sebab kita sama-sama menumpang. Namun, ketika terjadi operasi rescue yang membutuhkan efisiensi waktu, tentu ini akan mengganggu proses rescue,” ujarnya.

Dia berharap, ke depan ada solusi untuk ketersediaan lokasi pembangunan dermaga tersebut. Menurut dia, kawasan teluk menjelang dermaga TPI Tuapejat cukup layak untuk pembangunan dermaga kapal SAR. Selain cukup dalam, juga cukup luas untuk olah gerak kapal KN SAR Ramawijaya. (rif)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Tampilkan Produk Handmade dan Ecoprint, Kupi Batigo Creative Space Ramaikan WIES 2023

Semen Padang Mengajar, Kenalkan Dunia Kerja kepada Mahasiswa di Provinsi Jambi