Petugas Puskesmas Koto Barapak melakukan pelayanan imunisasi balita. (dok Dinkes)
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang dilaksanakan selama Mei-Juni 2022, di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), diharapkan betul-betul menjadi langkah awal untuk kembali meningkatkan kesadaran masyarakat mengimunisasikan balitanya.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Pessel, Syahrizal Antoni, sebab melalui pencanangan Pekan Imunisasi Dunia (PID) yang dilakukan 22 April 2022 lalu, jumlah anak di bawah lima tahun (Balita) atau 0-59 bulan yang telah mendapatkan imunisasi dasar hingga saat ini telah mendekati angka 90 persen.
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak tiga tahun terakhir memang memberikan dampak terhadap penurunan cakupan imunisasi bagi balita.
“Padahal imunisasi yang dilakukan secara lengkap, memberikan dampak positif yang besar bagi anak untuk mendapatkan kekebalan terhadap berbagai penyakit,” ucapnya, Sabtu (11/6/2022).
Dia menjelaskan tahun 2019, cakupan imunisasi balita tercapai 90 persen. Namun akibat pandemi Covid-19 menurun menjadi 72,7 persen tahun 2020. Bahkan memasuki tahun 2021 kembali menurun menjadi 62,6 persen. Sebab tahun 2021 itu tercatat sebanyak 3.112 orang anak tidak lengkap imunisasi dasarnya.
“Melalui pencanangan PID yang dilakukan pada 22 April 2022 lalu, sehingga sampai saat ini balita yang lengkap imunisasi dasarnya sudah mendekati angka 90 persen,” jelas Antoni.
Berkat capaian itu, sehingga dia menyampaikan terima kasih dan juga apresiasi kepada petugas pada semua Puskesmas yang ada. Sebab tanpa dukungan dan juga keseriusan dalam mensukseskan PID tersebut, apa yang diharapkan tentu akan sulit tercapai.
Lebih jauh dijelaskan bahwa balita bisa dikatakan lengkap imunisasinya bila hingga usia 12-59 bulan mereka sudah mendapatkan imunisasi dasar seperti HBO 1 kali, BGC 1 kali, DPTHbHib 3 kali, polio 4 kali, IPV 1 kali, dan MR 1 kali pula.
“Bila cakupan imunisasi dasar secara lengkap ini tidak tercapai, maka bisa menyebabkan kejadian luar biasa. Berdasarkan hal itu maka diperlukan upaya strategis di lapangan. Salah satunya melalui pendataan secara rinci per jenis imunisasi oleh petugas puskesmas guna mendapatkan pelayanan yang telah disediakan, baik di posyandu, puskesmas, maupun fasilitas kesehatan lainnya,” terang Antoni lagi.
Dijelaskan lagi bahwa kegiatan imunisasi dalam rangka mendukung PID itu juga dilakukan oleh Puskesmas Koto Barapak, Kecamatan Bayang, Kamis (9/6) lalu di beberapa fasilitas pelayanan yang disediakan.
“Di Puskesmas Koto Barapak ini, imunisasinya dilakukan pada anak usia 9-59 bulan, yakni imunisasi campak rubella. Termasuk juga imunisasi kejar usia 12-59 bulan. Di wilayah Puskesmas Koto Barapak ini, anak yang sudah diimunisasi juga telah tercapai sekitar 90 persen. Diharapkan menjelang akhir tahun 2022 ini bisa menjangkau semua balita, termasuk juga di 20 wilayah puskesmas lainnya di daerah ini,” tutupnya. (yon)