in

Sumbar Menapaki Ekosistem Startup

Kaya Ide dan Beri Ruang Lebih 

Pemerintah telah mencanangkan 1.000 perusahaan rintisan (startup) hingga 2020 mendatang. Gelora gerakan ini pun merambah ke Sumbar. Keberadaan startup digital pun berkembang. Saat ini, sekitar 14 startup digital milik generasi muda Padang. 

Startup anak Sumbar tak kalah dibanding startup anak-anak kota. Bahkan mereka berprestasi dan mulai dilirik investor. Ada pun startup milik generasi muda Padang, di antaranya, startup pada bidang kesehatan diberi nama Appskep.

Dibuat enam anak muda asal Sumbar, yaitu Yaumil Fajri, Hendro Wibowo, Ogy Winenriandhika, Zulfi Abdullah, Ibaadi Indra dan Tri Wahyuni Ilaihi. Aplikasi ivenmu.id didirikan oleh tiga pemuda yaitu Yonisman sebagai CEO, Syaflan Sandi Harta Putra sebagai CTO dan Reza Saputra sebagai CMO.

Aplikasi mapping city diberi nama Tanya Dabob digagas Haris Satria, Ibob Alinea dan Irfan Amran. Ada juga Pasa Padang yang digagas Menhefari.

Startup Cimangkolabs, membuat website KawalPerda, yang dipimpin Aldo Erianda, media online Olret yang diperuntukkan bagi anak muda. Lalu juga ada Chromplex.com, portal berita membahas tentang google.

“Startup Sumbar telah memiliki ide yang bagus namun secara khusus perlu adanya formulasi dan ekosistem untuk mereka mengembangkan diri,” kata Ketua Startup Minang, Tri A Sundara kepada Padang Ekspres, kemarin (17/12).

Permasalahan ekosistem atau wadah berkumpul yang belum berkembang menjadi penghambat. Namun dari sisi ide startup Sumbar tak kalah hebat.

“Sudah banyak berprestasi dan dilirik investor. Kendalanya jika dibanding daerah lain, di Sumbar ekosistem komunitasnya belum begitu tampak. Tentu perlu dukungan pihak terkait mewadahi tempat berkumpul mereka ini,” tuturnya.

Untuk di Bandung, Tri A Sundara mencontohkan lebih mudah mencari tempat berkumpul, sehingga startup itu dapat berkembang. Kerena dikomunitas itu mereka dapat saling berbagi keunggulan dan mengetahui kekurangan masing-masing. 

Oleh sebab itu, Tri A Sundara mengharapkan, pemerintah memberikan ruang lebih, sehingga pemanfaatan layanan publik dapat berjalan efektif. Karena startup tidak hanya di bidang bisnis. Bagi pemerintah, dapat memanfaatkan ide pelayanan publik yang telah diaplikasikan.

“Ini sangat membantu terutama yang bersangkutan dengan pelayanan publik. Pemerintah bisa mencarikan format dan mengajak generasi muda yang melek teknologi untuk terus mengembangkan dirinya,” ujarnya.

Sementara itu, Haris Satria, Branding Aktifator IQR Polresta Padang menuturkan, saat ini sejak peluncuran bulan Oktober lalu, aplikasi IQR sudah digunakan lebih dari 2 ribu pe-downlaoad.

“Kita lihat respons pemerintahan cukup bagus. Ini akan memacu startup-startup yang ada menciptakan ide-ide kreatif,” ucap salah satu penggagas aplikasi Tanya Dabob ini.

Namun saat ini yang menjadi perhatian, perlunya konsistensi dari berbagai sektor sehingga terus berkembang dan mampu menjawab sejumlah permasalahan masyarakat.

“Misalnya IQR ini dibutuhkan konsistensinya. IQR direspons bagus masyarakat dan di dalamnya kita juga telah bekerja sama dengan 9 instansi pemerintah untuk menindak cepat terhadap laporan yang masuk sehingga membantu pihak kepolisian,” tutur dosen Ilmu Komunikasi Unand tersebut.

Ia berharap startup yang ada khususnya di Sumbar mampu terus berkembang dan memiliki karakter yang khas. “Konten itu haruslah lebih menarik, di samping iklan, sehingga dapat melihat rating serta popularitas dari startup tersebut dan baru dapat dihitung secara finansial,” bebernya. 

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informartika Sumbar Amran mengatakan, di Sumbar bisnis startup tersebut sudah banyak diketahui orang. Namun ia tidak bisa merinci jumlahnya. “Jumlahnya di Sumbar kita belum mengetahui pasti,” ujarnya.

Meski begitu, namun beberapa pengelola startup sudah pernah berkonsultasi terkait usaha yang dijalankan tersebut. “Kita mendukung penuh hadirnya bisnis usaha yang memanfaatkan teknologi tersebut. Yang diuntungkan di sini masyarakat, karena mudah memasarkan produk usahanya,” ujarnya.

Amran juga mengakui, pemerintah saat ini masih belum sepenuhnya memanfaatkan dunia startup ini. ”Kami berharap segenap instansi pemerintahan dapat memanfaatkan hal ini dalam mempermudah pelayanan publik,” ujar Amran didampingi Kabid Komunikasi Informasi Dishibkominfo Sumbar Nurfitrisman. 

Ketua Asita Sumbar Ian Hanafiah menyebutkan teknologi yang tersedia harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Ia selaku pelaku usaha di bidang jasa tentu terbantu dengan kehadiran dunia startup karena dengan mudah mempromosikan tour perjalanan wisata terkhusus di Sumbar.

“Kita bisa promosikan produk Sumbar, mengangkat potensi dan destinasi wisata yang ada. Jadi ini menjadi peluang yang harus ditangkap pelaku usaha untuk memanfaatkannya,” ujar Ian Hanafiah.

Ramal Saleh salah seorang pelaku usaha atau eksportir rempah menegaskan sudah wajib hukumnya dalam menjalankan bisnis menggunakan teknologi terutama pemakaian jaringan internet. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Pementasan Tari dan Peluncuran Novel Cincin Kelopak Mawar

Pedas Cabai Bikin Pusing