TINGGIRAJA, Asahan ( Berita ) : Sungai Paisadan Silau meluap. Akibatnya, 1.184 rumah yang tersebar di empat desa dalam dua kecamatan (Tinggiraja dan Buntupane) terendam banjir.
Informasi dihimpun Wartawan di lapangan, banjir yang terjadi sejak Jumat (27/10) pagidan hingga Senin (30/10) telah merendam 523 rumah di Desa Piasa Hulu, 300 rumah di Desa Teladan, dan 11 rumah di DesaTerusan Tenga, Kec. Tinggiraja.
Bahkan, satu SD terpaksa diliburkan karena sekolah ituikut terendam banjir akibat meluapnya Sungai Piasa. Kemudian, luapan Sungai Silau telah merendam 350 rumah di Kampung Antar, Desa Prapat Janji, Kec. Buntupane,Kab. Asahan. Ketinggian airantara 30 cm -150 cm.
“Untuk Desa Piasa Hulu, sekitar 523 rumah yang terendam.Banjir ini terjadi akibat pendangkalan sungai. Genangan air hanya bertahan sekitar 5 jam,”jelas Kades Piasa Hulu Imam Agustinus, saat dikonfirmasi.
Namun demikian, banjir ini membuat masyarakat resah karena diperkirakan banyak infrastruktur rusak dan pembangunan terkendala.“Kami sudah langganan banjir. Berdasarkan data selama dua bulan ini, sudah delapan kali banjir akibat luapan Sungai Piasa,” jelas Imam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Kab. Asahan Syafruddin Harahap, melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik Khaidir Sinaga mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun, total rumah yang terendam banjir sebanyak 1.184 unit.
Disinggung dengan solusi,mengingat wilayah itu adalah langganan banjir luapan sungai,Khaidir menuturkan, adalah normalisasi sungai. Dalam halini, perlu dilakukan pengerukan,kemudian membuat tanggul dibibir sungai, serta penghijauan di pinggiran sungai.
“Bila hal itu dilakukan, tentu luapan sungai ini bisa di atasi,” jelasnya.Khaidir juga mengatakan,banjir ini berpotensi terus berlanjut, jika hujan terus mengguyur kawasan hulu sungai.“Walaupun banjir hanya bersifat sementara, namun bila hujan tinggi di wilayah hulu sungai,maka banjir ini akan terus terjadi,”jelas Khaidir. (WSP/a15/I)