Puluhan tahanan terorisme di Rutan Salemba cabang Mako Brimob Kelapa Dua mengamuk Jumat (10/11). Hal tersebut diduga terjadi karena adanya razia handphone terhadap tahanan kasus terorisme.
Namun, ada informasi yang beredar bahwa adanya pelemparan Al Quran di dalam rutan tersebut. Terdapat video yang beredar dalam video itu tampak belasan orang tahanan yang berteriak-teriak.
Mereka keluar dari dalam sel tahanan. Tampak beberapa tahanan mengepalkan tangannya ke atas. Teriakan-teriakan terdengar. Dalam video lain, tampak beberapa tahanan menendang-nendang pintu sel, ada juga yang membawa pintu kayu yang telah lepas.
Beberapa di antara tahanan itu mengenakan penutup muka dari kaos. Dari luar sel, terlihat sejumlah anggota kepolisian yang mencoba menenangkan para tahanan yang sedang marah tersebut.
Kemungkinan video tersebut berasal dari handphone milik para tahanan. Sebab, sudut pengambilan video berada di dalam sel tahanan. Bukan dari luar sel di Mako Brimob tersebut.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divhumas Polri Kombespol Martinus Sitompul menuturkan, isu adanya pelemparan Al Quran di rutan tersebut tidak benar. “Namun, penyebab kerusuhan itu hanya razia handphone yang dimiliki tahanan kasus terorisme,” paparnya.
Awalnya, petugas melakukan pemeriksaan benda-benda dan buku yang ada di dalam sel tahanan. Saat itulah kemudian para tahanan mengamuk karena memang ada yang memiliki handphone. “Saat mengamuk itu pintu sel dirusak, gejolak itu hanya di Blok B dan C,” jelasnya.
Menurutnya, saat ini kondisi rutan telah kondusif. Para tahanan sudah dalam kondisi yang tenang. “Tidak berlanjut, semua sudah aman,” jelas mantan Kabidhumas Polda Metro Jaya tersebut.
Perlu diketahui, memang tahanan kasus terorisme kebanyakan ditahan di Rutan Salemba cabang Mako Brimob, Kelapa Dua. Bahkan, terdapat Amir Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Aman Abdurrahman yang beberapa waktu lalu langsung dijemput Densus 88 Anti Teror begitu bebas dari lapas Pasir Putih Nusakambangan. (*)
LOGIN untuk mengomentari.
