Tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 telah dimulai 14 Juni 2022 lalu. Pekan ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mulai menyampaikan Peraturan KPU (PKPU) nomor 3 tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Pemilu 2024 ke berbagai pihak. Namun, tugas itu tidak hanya bertumpu di KPU saja, tapi semua pihak, agar Pemilu 2024 sukses.
Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar Andre Rosiade menyebutkan, selain KPU, partai politik (parpol) pemerintah dan lembaga terkait lainnya harus terus bergerak, agar partisipasi pemilih 2024 lebih baik lagi. Kalau tidak, akan terjadi penurunan jumlah pemilih karena dampak pandemi dan perekonomian yang belum membaik.
“Kami dengar KPU se-Indonesia sudah mulai bergerak menyosialisasikan tahapan Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Ini adalah langkah yang tepat, karena sesuai UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, pada Pasal 167 ayat 6 yang menyebut bahwa tahapan penyelenggaraan pemilu dimulai 20 bulan sebelum hari pemungutan suara. Atau 20 bulan sebelum 24 Februari 2024,” kata anggota DPR RI itu.
Kata Andre, dari PKPU Nomor 3/2022 tahapan Pemilu dimulai 14 Juni 2022. Dimulai dengan perencanaan program dan anggaran serta penyusunan peraturan pelaksanaan penyelenggaraan Pemilu. “Dengan KPU terus menggencarkan sosialisasi, tentunya kita berharap semua pihak siap. Jangan sampai ada alasan-alasan yang membuat kredibilitas KPU dipertanyakan, dan hasil Pemilu juga diragukan,” kata ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Andre Rosiade mengharapkan, partisipasi pemilih lebih baik dari Pemilu 2019. Kalau partisipasi pemilih rendah, kata Andre, tentu sangat disayangkan anggaran yang besar yang disiapkan jadi percuma. Partisipasi rendah, tentu saja karena kurangnya sosialisasi dan minimnya respon mayarakat.
“Kami berharap semua pihak bekerja keras untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 dan juga Pilkada serentak November 2024. Kalau tidak bersama-sama, bisa saja angka partisipasi pemilih menurun lagi. Karena pada Pileg dan Pilpres 2019 lalu angkanya cukup baik. Mari ditingkatkan,” kata anggota Dewan Pembina Partai Gerindra ini.
Diketahui, partisipasi masyarakat Sumbar pada pemilu 2019 adalah mencapai 75,64%. Dari total jumlah DPT (daftar pemilih tetap) Sumbar yakni 3.882.387, yang menyalurkan hak pilihnya adalah sebesar 2.936.719, dengan total suara sah 2.896.494 dan suara tidak sah 40.225. Jumlah itu meningkat sebesar 11.9 % dibanding dengan Pemilu 2014 yang hanya sebesar 63,74%.
Andre Rosiade menyebut, sebagai ketua partai, dia juga akan meminta semua kader partai baik di DPD Sumbar, DPC Kabupaten dan Kota serta PAC, agar terus menyosialisasikan Pemilu 2024. “Kita lihat perkembangannya. Mungkin sekarang KPU mulai sosialisasi tahapan. Selanjutnya partai politik lagi yang memastikan masyarakat datang ke TPT,” kata Andre.
Tahapan dimulai dengan pendaftaran dan verifikasi calon peserta Pemilu 29 Juli-13 Desember 2022. Penetapan peserta Pemilu 14 Desember 2022. Pencalonan anggota DPD pada 6 Desember 2022-25 November 2023. Pencalonan anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/kota 24 April 2023-25 November 2023. Pencalonan Presiden dan Wapres 19 Oktober 2023-25 November 2023. Kampanye selama 75 hari mulai 28 November 2023-10 Februari 2024. Terakhir pemungutan suara Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024. (*)