ACEHTREND.CO Banda Aceh – Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Aceh DR.Taqwaddin Husin mengatakan bahwa Kegundahan sejumlah pihak di luar Aceh yang memprediksi bahwa Pilkada termasuk daerah rawan dan berpotensi terjadinya berbagai macam gangguan lainnya, sampai hari ini belum terbukti. Menurut Taqwaddin, kekuatiran pemerintah pusat tidak terbukti, padahal dalam berbagai kesempatan pihak pusat memprediksi Aceh merupakan salah satu daerah yang rawan,
“Selama ini ada asumsi bahwa Aceh termasuk salah satu daerah yang diprediksi tidak aman, ada intimidasi, dan berbagai macam label negatif lainnya. Bahkan utk memperkuat asumsi tersebut telah pula dikirim ribuan petugas kepolisian utk pengamanan dan antisipasi kemungkinan buruk yg diprediksi bakal terjadi. Namun ternyata, alhamdulillah apa yg dikuatirkan tidak terbukti,” ujar Taqwaddin Husein kepada aceHTrend Jum’at, (17/2/2017) di kantor ORI perwakilan Aceh, Lamgugob Banda Aceh.
Taqwaddin mengatakan situasi yang aman dan kondusif sampai hari ini sudah sepatutnya diberikan apresiasi. Menurut pria yang juga akademisi di Fakultas Hukum Unsyiah tidak adanya keributan yang berarti dan kondusif sudah bisa membuktikan bahwa rakyat Aceh cukup demokratis dan menempatkan perdamaian di atas kepentingan pragmatis.
“Saya memberi apresiasi atas sikap demokratis rakyat Aceh. Sekalipun sudah ditandatangani MoU antara KPU dan Ombudsman terkait pengawasan pelayanan publik dlm Pilkada, tetapi hingga kini kami belum menerima laporan adanya pelayanan yg buruk dalam penyelenggaraan Pilkada di Aceh,” ujar Taqwaddin.
Sebagai pimpinan lembaga negara yang menangani masalah pelayanan publik Taqwaddin berharap. “Siapapun yang memenangkan Pilkada agar tidak eforia berlebihan. Dan bagi Paslon ataupun Timses yang belum sukses agar menerima kekalahan dengan lapang dada. Jangan membuat sesuatu yg berpotensi dapat mengganggu suasana perdamaian.
Kepada Pemerintah Pusat Taqwaddin juga berharap agar tidak curiga lagi kepada Aceh. Bagaimanapun melalui MoU Helsinki, Rakyat Aceh telah mempertegas komitmen dan janjinya untuk tunduk di bawah Konstitusi dan NKRI. Dirinya mengajak semua pihak bersama – sama merawat perdamaian sebaik mungkin agar proses perhitungan suara dan proses-proses selanjutnya jangan dinodai oleh hal-hal negatif.
“Akhirnya, saya mengingatkan semua timses agar mengakui dan menghormati pemenang. Hal ini sesuai dengan narit maja yg selama ini sudah kita deklarasikan, “pilihan boleh beda, tapi kita tetap bersaudara”. Sehingga, siapapun yg dilantil menjadi gubernur itu adalah gubernur kita. Begitu pula dengan bupati dan walikota. Mari kita dukung yg memenangkan Pilkada ini, ” pungkas DR.Taqwaddin Husin.[]