in

Tawarkan Model EMIL, Emil Huriani Sandang Gelar Doktor

DOKTOR BARU: Ketua Sidang Prof Dr dr Delmi Sulastri MS SpGK memberikan ucapan selamat kepada Dr Emil Huriani SKp MN di aula Fakultas Kedokteran Unand, Jati, Padang, akhir pekan lalu.(IST)

Kasus perawatan ulang dan angka kematian pasca pemulangan pada pasien infark miokard akut ST elevasi (Stemi), jenis serangan jantung yang sangat serius di mana salah satu arteri utama jantung (memasok oksigen dan darah kaya nutrisi ke otot jantung) tersumbat, masih menunjukkan grafik mengkhawatirkan.

Artinya, butuh perubahan gaya hidup secara paripurna sejak fase akut sampai pemulihan. Prihatin atas kondisi ini, Emil Huriani SKp MN terpanggil membuat model baru demi menghasilkan solusi terhadap persoalan ini.

Berkat ketekunan dan kerja keras, akhirnya staf pengajar Fakultas Keperawatan (FKep) Unand ini berhasil menyandang gelar doktor pada Prodi Kesehatan Masyarakat Program Doktor Fakultas Kedokteran Unand 2022.

Dia berhasil mempertahankan disertasinya dalam ujian terbuka di aula Fakultas Kedokteran Unand, Jati, Padang, akhir pekan lalu.

”Kita menawarkan model education for myocardial infarction literacy (EMIL) guna meningkatan kesehatan jantung pasien ST elevation myocardial infarction. Model ini ditujukan guna meningkatkan peningkatan kesehatan jantung pada pasien  ST Elevation Myocardial Infarction,” ujar Emil.

Pihaknya menawarkan model pendidikan kesehatan yang sesuai bagi pasien infark miokard. Namun, tetap disusun mengacu kepada teori keperawatan yang relevan. Intinya, tambah dia, pendidikan kesehatan yang diberikan oleh perawat kepada pasien hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pasien.

Berfokus pada memotivasi orang menuju perilaku lain yang lebih sehat. Profesional keperawatan harus memotivasi pasien untuk mengubah perilaku mereka untuk mengoptimalkan kesehatan, berperilaku lebih sehat dan memasukan perubahan itu ke dalam gaya hidup mereka dalam jangka panjang.

”Model EMIL dibentuk sesuai substansi kebutuhan belajar pasien dan harapan pasien tentang konstruksi pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku kesehatan jantung dan menurunkan status emosional pasien yang dapat berpengaruh terhadap penerapan perubahan gaya hidup,” kata istri Thamrin kelahiran Padang 17 Agustus 1978.

Emil terlihat rileks menjawab pertanyaan yang diajukan para penguji Prof Dr Mudjiran MS Kons, Dr Rita Sekarsari SKp SpKV MHSM, Dr dr Arina Widya Murni SpPDK Psi FINASIM, Dr dr Rosfita Rasyid MKes, dan Dr Ns Uke Pemila SKep MKep SpKMB. Lalu, Ketua Dewan Penguji Dekan FK Dr dr Afriwardi SH SpKO MA.

Termasuk, promotor Prof Dr dr Rizanda Machmud MKes FISPH FISCM, Co Promotor Prof Khatijah Lim Abdullah Msc RN BNSc DClinP dan Dr dr Wahid SpPD KHOM FINASIM. Sidang sendiri dipimpin Ketua Sidang Prof Dr dr Delmi Sulastri MS SpGK. (cr4)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Pemprov Janji Tingkatkan Infrastruktur, Berharap Akses Galugua-Riau Lancar

Kisah “Amri Motor”, Dulu Makan Mie Instan, Sekarang Miliki Bengkel Megah