in

Tergelincir, Motor Masuk Jurang

Ibu Tersangkut di Karang, Anak Hilang

Kecelakaan tunggal terjadi di di perbatasan Jorong Padangaro dengan Jorong Jujutan, Nagari Lubukgadang, Kecamatan Sangir, Solok Selatan, kemarin, sekitar pukul 14.00. Seorang ibu pingsan dan anaknya hilang ketika sepeda motor yang diboncengi mereka masuk ke jurang dengan ketinggian sekitar 30 meter.

Kondisi sang ibu bernama Arnada Wati, 37, warga Jorong Jujutan, Nagari Lubukgadang ini mengalami luka dibagian hidung dan kepala. Ini akibat berbenturan dengan semak belukar dan tersangkut di karang. 

Sementara, sang anak bernama Muhamammad Isdanil, 4, hilang saat kejadian peristiwa tersebut. Dan, tukang ojek yang mereka tumpangi bernama Lelek sebut Edi, juga mengalami luka-luka. Hingga, pukul 18.00 pencarian terhadap M Isdanil masih terus dilakukan warga dan keluarga.

Informasi dihimpun Padang Ekspres, kemarin, kejadian berawal sang ibu Arnada Wati bersama anak pulang berbelanja dari Pasar Semi Modern Padangaro. Untuk menuju rumah, ibu tiga anak itu naik ojek.

Namun malang menimpa, hendak pulang hujan mengguyur ibu kota kabupaten. Sepeda motor jenis Revo yang mereka tumpangi, terpeleset oleh batu kerikil. Hingga dia, anak bungsu serta tukang ojek, Lelek terlempar dari pinggir jalan batu itu.

Kebutuhan keluarga seperti beras dan peralatan sambal lainnya berserakan dan tidak bisa diambil. Dia diselamatkan sekitar 15 menit setelah kejadian dengan kondisi lemah dan merasa kakinya sakit ketika terhempas ke karang jurang.  

Sementara sang anak hilang saat kejadian. Motor yang dikendarai Lelek tersangkut di kayu dan tukang ojek juga dilarikan ke puskesmas setempat.

“Arnada Wati kondisinya luka-luka dan dalam kondisi pingsan di karang. Sedangkan anaknya belum kami temukan hingga pukul 18.00. Ratusan warga turun, termasuk TNI, Polri dan disusul anggota BPBD Solsel,” ungkap Kepala Jorong Jujutan, Edi Harianto Saputra kepada Padang Ekspres, ketika membantu menyelamatkan Arnada Wati, Sabtu (18/2) di lokasi kejadian. 

Ia juga mengatakan pencarian Muhammad Isdanil butuh paranormal (alias dukun kampung,red). ”Menurut para normal, anak bungsu pak Buyuang masih berada di lokasi ibunya terjatuh. Dia diselamatkan makhluk halus yang diduga pernah mengasuhnya di rumahnya,” sebut Edi. 

Wali Nagari Lubukgadang, Ultra Dinas mengatakan, warga termasuk TNI, Polri dan BPBD serta ayah korban juga bakal melakukan pencarian hingga pukul 20.00 malam. “Kami akan cari terus anak hilang ini,” tutur Ultra.  

Ketua DPRD Solsel, Syidik Ilyas bersama anggota DPRD lainnya Aprisal Dani berharap warga termasuk TNI, Polri serta BPBD terus diintensifkan melakukan pencarian bocah tersebut. Bisa jadi anak tersebut ketika terjatuh, kemudian berjalan ke arah lainnya di hutan pinggir jurang itu.

“Bisa saja dia tersangkut dikayu atau dibatu. Kita berharap tim dan warga terus menyusuri dan melakukan pencarian korban,” pintanya. 

Ikut Mencari sang Anak

Sementara, Ramli, 41, alias Buyuang terus berderai air mata di sepanjang hutan pinggir karang Jorong Padangaro. Dia bersama ratusan warga menyusuri keberadaan putra bungsunya Muhammad Isdanil. Istrinya yang tengah dirawat di puskesmas Lubukgadang, belum sempat dibesuknya.

Dua anak laki-lakinya pun, turut ikut mencari keberadaan adiknya, yakni Fahmil Huda,11, dan Fahrul Rozi, 9. Dia tak henti-hentinya berteriak memanggil adiknya, di sepanjang hutan hingga ke bibir sungai.

“Anak ku, di mana nak. Ayah datang,” begitulah suara yang keluar dari mulut ayah tiga anak itu sambil menangis ketika Padang Ekspres berada di hadapannya, Sabtu (18/2) di jurang ditemukan istrinya oleh warga. 

Ketika peristiwa itu berlangsung, Ramli, sedang mendulang emas tradisional. Saat dapat kabar dari warga tentang petaka yang tengah dialami keluarga, dia langsung melemparkan dulang emas yang terbuat dari kayu. 

Dia pun berlari dan mengambil sepeda motornya dan langsung menuju lokasi kejadian yang berjarak sekitar 40 menit dengan sepeda motor dari Pamong Gadang.

Dua putranya yang masih mengemas pendidikan di Bangku SD juga menyuri hutan hingga ke hilir Sungai Batangkawek lebih duluan dari ayahnya. Setelah ibunya diantarkan warga ke rumah sakit.

“Kami baru tadi pagi ketemu Siis-panggilan Muhammad Isdanil, ketika hendak pergi ke sekolah. Sepulang sekolah, kami hanya mendapat kabar ibu dan adik kami jatuh kejurang om,” tutur Fahmil Huda dan Fahrul Rozi.

Menurut Fahmi Huda, dia selalu mengasuh adiknya sepulang sekolah hingga ibunya usai memasak dan mencuci pakaian. Termasuk Fahrul Rozi menyayangi adik laki-lakinya itu.

Tapi, mereka tak juga menemukan adiknya. Saat kejadian itu, dia sedang bermain di halaman rumah dengan teman-teman. Kemudian datang warga setempat dan mengajaknya ke lokasi hutan ini. Dia pun terjatuh, ketika hendak melewati kayu. 

“Saya diajak ke lokasi. Kata tetangga saya adik saya belum ditemukan. Ibu saya pun di rumah sakit, sedangkan kami belum bertemu ibu sejak pulang sekolah,” kata murid kelas IV SD itu.

Turun ke pinggir jurang Fahmil Huda, dia dibantu warga. Sebab, sangat curam dan sulit dilewati. Namun dia berharap agar adiknya ditemukan. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

QS: Yusuf ayat 4

Amanah