Deburan ombak pun menyapu pasir , menghempaskan segala yang ada disana untuk kembali ke laut. Suasana inilah yang biasanya kita dapatkan ketika mengunjungi pantai, sambil menikmati birunya air laut dan langit cerah berseri seakan membawa aura positif tersendiri bagi siapa saja yang suka dengan tempat penuh ketenangan. Meninggalkan sejenak hiruk pikuk kegiatan perkualiahan dan kemacetan Kota Malang, kali ini saya dan teman-teman saya memilih untuk melipir ke daerah malang selatan. Malang bagian selatan surganya pantai indonesia, akan ada banyak pantai yang bisa dipilih untuk ditelisik keindahannya. Namun, kali ini kami memilih untuk mengunjungi Pantai Gatra.
Pantai Gatra ini berlokasi di dusun Sendang Biru, Desa Tambak Rejo Kecamatan Sumbermanjing Wetan Malang selatan. Berhubung kami belum pernah berkunjung ke pantai gatra, oleh karena itu kami memutuskan untuk memakai google maps dan menggunakan mobil pribadi. Jalur yang kami lewati yaitu daerah Gadang kecamatan turen, lalu dilanjutkan dengan melewati rute ke arah sendang biru. Rute yang kami lewati cukup berkelok dan sedikit curam, sehingga kami harus tetap waspada dan hati-hati. Setelah menempuh sekitar 3,5 jam akhirnya kami sampai di Pantai Gatra,awalnya kami sedikit kebingungan untuk mencari pintu masuk pantai gatra, namun ternyata pantai ini berada dekat dengan rumah penduduk ,akhirnya kami bertanya kepada penduduk sekitar jalan menuju pintu masuk pantai dan dengan senang hati mereka mengarahkan kami. tak disangka, ternyata kami hanya baru sampai ditempat parkir mobil saja, bukan di loket pembelian tiket masuk pantai gatra.
Terkadang, untuk melihat sesuatu yang indah harus seimbang dengan perjuangan yang kita rasakan. Untuk mencapai keindahan pantai gatra kami harus berjalan kaki terlebih dahulu menuju loket pembelian tiket sekitar 1,5 km. Ketika sampai di loket pembelian tiket, kita akan membeli tiket seharga Rp 10.000 / orang. Keistimewaan dari pantai gatra ini dimulai dari adanya checklist barang, hal ini akan dilakukan petugas untuk mendata barang-brang yang terbuat dari plastik apa saja yang kita bawa serta jumlahnya. I’m really apreciated it, karena menurut saya harus ada tindakan nyata untuk menjaga kelestarian dan kebersihan pantai. Dan hal ini sudah dilakukan dipantai gatra. Oya, untuk sampah sisa makanan yang kami bawa dan segala bentuk plastik harus tetap kita kantongi dan dibawa ketika pulang. Karena ketika kita sudah selesai menikmati pantai, barang-barang yang sudah didata tadi akan di absen dan kita harus menunjukan sisa sampah/barang tersebut. Jika tidak, kita akan dikenakan denda Rp. 100.000.
Perjuangan tidak berhenti sampai disitu saja. Setelah melakukan pendataan dan pembayaran tiket masuk kami harus kembali berjalan kaki menyusuri jalan setapak, saya terkejut ketika ternyata jalan yang saya lalui melewati kawasan mangrove, dan ternyata kawasan mangrove ini bagian dari kawasan konservasi. Ketika pasang, jalanan berpasir ini akan dipenuhi air laut yang pasang. setelah menghabiskan waktu sekitar 20 menit tibalah kami di tempat yang dijuluki Raja Ampatnya malang selatan. Kedua mata ini tak berhenti memandangi birunya air pantai dan putihnya butiran pasir. Seakan tak percaya bahwa semua ini adalah ciptaan indah dari Sang Maha Pencipta. Begitu mengagumkan dan sangat sayang jika dilewatkan setiap moment yang bisa kita nikmati disini. Angle yang indah dan eksotis tidak kami lewati begitu saja, berfoto bersama sahabat dengan background pantai gatra dengan berbagai gaya menarik.
Saat ini saya tidak perlu bertanya-tanya kenapa pantai gatra dijuluki Raja Ampatnya Malang Selatan, pantai yang memiliki butiran pasir yang bewarna putih senada dengan air lautnya yang bewarna biru cerah. Menurut informasi yang saya terima, Pantai ini masih tergolong baru, karena itu beruntung kami mengunjungi pantai ini, karena kondisi pantai yang tidak terlalu ramai dan tidak banyak sampah membuat kami betah berlama-lama menikmati angin sepoi-sepoi sambil memandangi keindahan sekeliling. Berjalan meyusuri bibir pantai dengan sahabat dan mengambil gambar adalah moment yang sangat menyenangkan bagi saya kami melihat banyak orang yang menaiki perahu kano disekitar pantai, ternyata pantai gatra menyediakan fasilitas penyewaan perahu kano yang bisa disewa dengan harga 25.000/unit, akhirnya teman saya tertarik untuk mencoba nya. Sedikit kesulitan untuk membawa perahu kano ini ke tengah pantai, karena deburan ombak saat itu cukup kencang. Akhirnya perahu kano pun terus dengan susah payah coba untuk dinaiki dan akhirnya berhasil, cukup seru dan menarik. Oya, ternyata pantai gatra ini tidak terdapat kios/warung tempat berjualan makanan maupun minuman, beruntunglah kami mampir sejenak di warung ketika perjalanan untuk membeli snack dan minuman. Sambil menikmati sejuknya udara , beralaskan pasir putih kami menikmati snack yang kami bawa sambil bersenda gurau.
Letak pantai yang strategis, dan bersih ini sangat cocok digunakan untuk siapapun yang berminat camping dengan nuansa yang berbeda. sedikit tips dari saya, ketika ingin bercamping disini yaitu siapkan semua perlengkapkan dengan teliti, seperti makanan atau obat-obatan. Karena jarak menuju pintu keluar cukup jauh, agar tidak kesulitan sebaiknya persiapkan dengan matang sebelum berangkat. Itulah pengalaman saya mengunjungi Raja ampatnya malang selatan yang sangat berharga untuk saya, selalu ada kesan dan pesan yang mendalam ketika mengujungi suatu tempat. Pesan ku untuk pantai gatra, tetaplah menjadi Raja Ampatku di Malang selatan ?
kamu juga bisa menulis karyamu di vebma,dibaca jutaan pengunjung,dan bisa menghasilkan juta rupiah setiap bulannya,