Diposkan pada: 27 Apr 2017 ; 2865 Views Kategori: Berita
Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menerima Delegasi US ASEAN Business Council (USABC) yang dipimpin oleh Senior Vice President and Regional Managing Director for the US-ASEAN Business Council, Michael Walter Michalak, di Ruang Rapat Seskab, Jakarta, Kamis (27/4) siang.
Delegasi tersebut beranggotakan perwakilan dari perusahaan-perusahaan besar Amerika Serikat (AS), diantaranya; Qualcomm, AT&T, AIG, VISA, Pay Pal, Master Card, Cisco Systems, Nike, Amazon, Booz Allen Hamilton, IBM, Uber, UPS, dan Microsoft. Hadir juga perwakilan dari PT HM Sampoerna.
USABC merupakan organisasi kerja sama Amerika Serikat dengan negara anggota ASEAN di bidang pemerintahan, pembangunan yang berkelanjutan, keamanan (cyber security), pendidikan, pelatihan bahasa Inggris, manajeman bencana, Hak Asasi Manusia, non-proliferasi nuklir, dan keamanan maritim.
Pertemuan tersebut banyak membahas tentang isu-isu digital ekonomi, dan segala permasalahannya.
Perwakilan-perwakilan dari perusahaan-perusahaan tersebut menyampaikan masukan-masukan terkait business process mereka selama berada di Indonesia, termasuk menyampaikan beberapa masukan terkait dengan regulasi-regulasi yang dianggap menghambat investasi.
Mengawali pertemuan, Seskab mengatakan ingin mendengar langsung permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan tersebut.
“Saya ingin mendengar langsung apa saja permasalahan yang dihadapi di Indonesia, dan saya janji akan menyampaikannya langsung dan mengirimkan surat kepada Kementerian/ Menteri terkait, tentu atas nama Presiden Joko Widodo,” kata Pramono.
Seskab lebih lanjut menjelaskan bahwa Indonesia sangat terbuka, karena pemerintahan Indonesia di era Presiden Jokowi ini menetapkan dua aspek, yaitu keterbukaan dan competitiveness.
“Silakan kalau misalnya ada permasalahan-permasalahan disampaikan langsung saja ke pemerintah, ke Presiden, dan itu bisa ditembuskan ke saya, karena sekarang Indonesia kan ingin memperbaiki peringkat kemudahan berusaha atau Ease of Doing Business (EoDB),” jelas Pramono seraya menambahkan, salah satu cara untuk meningkatkan EoDB adalah mendengarkan dari para pelaku usaha.
Terkait reformasi regulasi, Seskab menyatakan bahwa harus mereformasi banyak sekali peraturan perundang-undangan, sehingga memerlukan waktu dan proses. Namun saat ini, menurut Seskab, ada Kelompok Kerja (Pokja) untuk melakukannya.
Pokja yang dipimpin oleh Pak Menko Perekonomian itu, lanjut Seskab, masih berlangsung.
“Jadi intinya, karena ingin memperbaiki peringkat EoDB itu, ya salah satu terobosan yang dilakukan pemerintah membuat Pokja untuk me-reform regulasi-regulasi,” jelas Mas Pram, panggilan akrab Pramono Anung.
Turut mendampingi Seskab Pramono Anung dalam kesempatan itu antara lain Deputi Bidang Polhukam Seskab Fadlansyah Lubis, Staf Ahli Bidang Hukum dan Hubungan Internasional Seskab Thanon Aria Dewangga, dan Kepala Bidang Perdagangan dan Persaingan Usaha Bambang Poerwono. (DNA/AGG/ES)