Jakarta ( Berita ) : Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi dan Menlu Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson melakukan pembicaraan lewat sambungan telepon untuk membahas sejumlah isu utama, di antaranya mengenai perkembangan krisis diplomatik Qatar.
“Semalam Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson menelepon saya. Kita memang sudah janjian dalam minggu ini untuk melakukan komunikasi lewat telepon,” kata Retno Marsudi di Jakarta, Rabu [21/6].
Ia mengemukakan ada sejumlah isu utama yang dibahasnya dengan Rex Tillerson. Isu utama itu, menurut dia, soal krisis di Teluk Persia di mana sejumlah negara Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, karena Qatar dianggap mengancam keamanan kawasan dan mendukung sejumlah kelompok militan bersenjata.
Retno kepada Tillerson menyampaikan kembali posisi Indonesia terhadap masalah tersebut, dan Indonesia meminta agar AS juga memberikan kontribusinya agar situasi tidak memburuk dan dialog dapat segera dilakukan.
“Rex Tillerton mengatakan bahwa Amerika berkomitmen untuk memberikan kontribusinya dan sampai saat ini masih terus mengundang kedua belah pihak agar dialog dapat dilakukan,” tutur diplomat karir Kementerian Luar Negeri RI itu.
Indonesia, dikemukakan mantan Duta Besar RI di Kerajaan Belanda itu, terus berupaya mendorong agar negara-negara yang terlibat dalam krisis diplomatik Qatar untuk menahan diri dan mengedepankan dialog dan rekonsiliasi.
Pekan lalu, Retno menerima utusan khusus dari Uni Emirat Arab (UEA), yaitu Menlu UEA Abdul Rahman bin Mohammde Al Owais guna membahas upaya-upaya yang bisa ditempuh untuk menangani krisis diplomatik Qatar.
Di antara pesan yang disampaikan oleh utusan khusus UAE tersebut adalah bagaimana mengedepankan dialog dalam penyelesaian krisis diplomatik Qatar, kata Retno, yang mantan Duta Besar RI di Kerajaan Norwegia.
UAE setuju bahwa dialog dan penyelesaian secara politik adalah opsi tunggal yang paling memungkinkan bisa dicapai sementara penyelesaian masalah lewat kekuatan militer bukan lah suatu pilihan.
Kemudian, Retno juga telah menerima kunjungan Menlu Maladewa Mohamed Asi dalam kunjunga bilateral di Jakarta pada Rabu. Menlu Maladewa juga mendorong agar dialog dapat segera dilakukan, katanya. Selain itu, Menlu Retno dan Tillerson juga membahas persiapan pertemuan tingkat tinggi G20 yang akan dilaksanakan di Hamburg, Jerman pada 7-8 Juli tahun ini.
Kedua menlu membahas rencana pertemuan bilateral antara Presiden Trump dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sela-sela Konperensi Tingkat Tinggi Kelompok 20 Negara (KTT G20) nanti. “Kita membahas mengenai beberapa isu yang kemungkinan dibahas oleh kedua presiden, antara lain adalah mengenai ancaman terorisme,” ucap Retno.
Selain itu, ia menyatakan, keduanya juga membahas masalah keamanan di Marawi, Filipina. Menlu AS mengapresiasi langkah Indonesia yang telah menginisiasi pertemuan trilateral antara Indonesia, Malaysia dan Filipina yang akan dilaksanakan besok di Manila, Filipina.
Pertemuan trilateral tersebut bertujuan untuk membahas situasi keamanan terkini, khususnya di Marawi, serta dampaknya kepada keamanan wilayah, demikian Retno Marsudi. (ant )