in

Tingkatkan Kualitas Kompetisi

Permintaan Mayoritas Klub

Rencana PSSI untuk membentuk perusahan baru sebagai operator liga profesional musim ini, mendapat respon beragam dari para klub. Ada beberapa klub yang sepakat, namun tidak sedikit juga resistensi dengan rencana PSSI tersebut.

Apalagi, operator baru yang menangani Liga – 1 dan Liga – 2 itu, adalah bentukan federasi sendiri. Manajemen Persela Lamongan adalah salah satu klub yang menyarankan otoritas tertinggi sepak bola tanah air itu memikirkan kembali rencana mereka itu. 

“Karena salah satu modal utama dari perusahan baru nanti adalah integritas dan independensi. Apakah ada yang bisa menjamin perusahan itu independen bila berada di bawah PSSI,” kata Yuhronur Effendi, CEO Persela.

Menurutnya, operator kompetisi tersebut sebaiknya diserahkan kepada pihak ketiga yang memiliki pengalaman serta bisa menggelar dua kompetisi kasta tertinggi tanah air itu dengan profesional. Sementara PSSI, lanjut pria yang akrab disapa Nur tersebut,  lebih baik menjalankan fungsi kontrol sebagai pengawas sang operator. 

Nah, dengan tidak berada dalam sistem yang sama tersebut, pihak operator secara otomatis akan memiliki tanggung jawab untuk menghadirkan kompetisi berkualitas. Namun, bila kemudian hari adalah kejanggalan, PSSI sebagai otoritas tertinggi sepak bola tanah air tidak akan segan-segan untuk melakukan evaluasi. 

Hal senada juga diungkapkan oleh Suwanto, Direktur Mitra Kukar (Kutai Kartanegara). Menurutnya, kompetisi adalah tulang punggung dari masa depan sepak bola tanah air.

Artinya, bila yang menjalankannya adalah orang-orang yang tidak berpengalaman, maka besar kemungkinan akan berpengaruh pada kualitas kompetisi itu sendiri.

“Kalau soal kompetisi, sebaiknya jangan coba-coba deh. Sebab, bila operator baru nanti dipegang oleh orang-orang berpengalaman, bagi kami tidak apa-apa. Karena kualitas kompetisi akan lebih bagus,” kata Suwanto. “Tapi, kalau sebaliknya, maka secara otomatis akan menyulitkan klub untuk berkembang,” timpal dia. 

Dengan begitu, sebelum adanya pembentukan kompetisi musim baru nanti, pria asal Kediri, Jawa Timur ini berharap agar PSSI segera mengundang para klub, terutama 18 klub yang berada di Liga – 1. Tujuannya, agar semua klub juga bisa mengetahui arah serta spirit dari pembentukan perusahan baru yang akan menjadi operator liga itu. 

Apalagi, lanjut Suwanto, total 18 klub tersebut adalah pemegang saham mayoritas di dua operator kompetisi  profesional. Masing-masing adalah PT Liga Indonesia yang sudah menangani kompetisi profesional sejak 2008 lalu, serta PT GTS (Gelora Trisula Semesta) yang baru saja menggelar Torabika Soccer Championship, 2016 lalu. 

“Kami berharap pembentukan perusahan baru nanti, harus melewati mekanisme yang benar. Setidaknya, haru ada RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham, red),” kata dia. “Dan, perusahan atau operator baru nanti wajib memberikan keuntungan bagi klub. Terutama adalah kualitas kompetisi yang harus lebih baik,” ucapnya. 

Faisal Mursyid, sekretaris PT Sriwijaya Optimistis Mandiri (SOM), perusahan pengelola Sriwajaya FC mengatakan bahwa, sejatinya isu Iwan Budianto yang akan diberikan kepercayaan untuk menjadi pimpina operator liga profesional tersebut sudah lama.

“Dan, itu adalah ide dari ketua umum (Edy Rahmayadi, Red) sendiri. Kami Sriwijaya juga mendukung kebijakan itu,” kata Faisal. 

Hanya saja, pria asal Palembang, Sumatera Selatan ini berharap, agar mantan CEO Arema FC itu harus bisa menempatkan dirinya dengan tepat. Terutama dalam mewakili diri sebagai federasi dan sebagai seorang profesional yang bertanggung jawab pada kualitas liga. “Kami kira Pak Iwan bisa menjalankan peran itu,” tegasnya. 

Hal senada juga diungkapkan oleh manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar. Menurut dia, pembentukan perusahan baru sebagai operator yang diketuai oleh Iwan Budianto tersebut adalah sesuatu yang wajar.

“Toh, siapa yang mau menjadi operator dan ketua, itu semua tergantung otoritas federasi. Tinggal bagaimana klub yang akan mengawasi kinerja mereka,” timpal Umuh.

CEO PT Liga Indonesia sekaligus direktur PT Gelora Trisula Semesta, Joko Driyono mengungkapkan bahwa, mereka sudah mengagendakan RUPS bersama seluruh klub kompetisi kasta tetinggi itu.

“Paling awal bulan depan kami akan menggelar pertemuan dengan klub. Selain RUPS PT Liga dan PTGTS, kami juga akan membahas perusahaan yang menjadi operator baru nanti,” ujar Joko. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Karena tanpa Legiun Asing

PSSI Mulai Mencla-Mencle