Sekolah Dasar Negeri (SDN) 59 Payakumbuh merupakan salah satu SD yang terletak di gerbang utama Kota Payakumbuh, tepatnya di Jalan Soekarno-Hatta Kelurahan Pakansinayan, Kota Payakumbuh, dan berdampingan dengan kantor Lurah Pakansinayan.
Terletak di lingkungan yang sangat strategis, mudah dijangkau dan berada pada daerah perbukitan di sekitar Ngalau Indah, yang udara dan lingkungannya sangat asri dan sehat, dipenuhi oleh pohon-pohon di sekitarnya. Pemandangan gunung sago dari depan sekolah menambah sejuk mata memandang.
Sebagai salah satu satuan pendidikan yang terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas layanannya, SDN 59 berkomitmen meningkatkan literasi warga sekolah. Gerakan literasi sekolah di SDN 59 Payakumbuh diharapkan akan menciptakan ekosistem pendidikan di SD yang literat.
Ekosistem pendidikan yang literat adalah lingkungan yang menyenangkan dan ramah peserta didik, sehingga menumbuhkan semangat warganya dalam belajar, semua warganya menunjukkan empati, peduli dan menghargai sesama, menumbuhkan semangat ingin tahu dan cinta pengetahuan, memampukan warganya cakap berkomunikasi dan dapat berkontribusi kepada lingkungan sosialnya dan mengakomodasi partisipasi seluruh warga sekolah dan lingkungan ekternal sekolah.
Kegiatan literasi sekolah wajib dilaksanakan di setiap kelas 15 menit setiap pagi. Berbagai kegiatan literasi telah digiatkan di SDN 59 Payakumbuh seperti membaca puisi, bercerita, mendongeng, menulis dan lainnya.
Setiap hari Sabtu di kegiatan penampilan bakat yang rutin dilaksanakan para siswa saling menampilkan kebolehannya dalam berpuisi, bercerita, mendongeng dan drama singkat.
Tak kalah pentingnya dalam rangka meningkatkan pengetahuan agama islam peserta didiknya, guru PAI SDN 59 Payakumbuh Riza Novira, S.Ag,M.Pd yang juga merupakan alumni kelas menulis sagu-sabu Kota Payakumbuh yang aktif mengirim tulisan di gurusiana media guru indonesia (mediaguru.ID) berupaya meningkatkan pengetahuan agama islam peserta didiknya melalui kegiatan giat literasi yang khusus diadakan saat jam istirahat atau jam kosong di sekolah.
Seperti saat guru kelas ada kegiatan penting dan harus meninggalkan kelas, otomatis kelas tidak ada gurunya. Untuk meminimalisir peserta didik melakukan hal yang sia-sia yang bisa menyebabkan pertengkaran dan perkelahian maka diupayakanlah mengajak peserta didik membaca buku-buku khusus yang berhubungan dengan pengetahuan agama islam, seperti buku tentang akidah, ibadah, akhlak, kisah-kisah para nabi dan rasul, komik-komik cerita islami, bahasa arab, dan sebagainya.
Ada juga peserta didik yang lebih termotivasi membaca terjemahan surat-surat pendek Al Quran yang telah dihafalnya. Peserta didik diajak membaca di ruang khusus yang biasanya digunakan untuk shalat berjamaah dan kegiatan keagamaan lainnya yang juga memiliki pojok literasi.
Kegiatan seperti ini lebih disenangi oleh peserta didik daripada hanya diberikan tugas-tugas di kelas saat jam kosong. Setelah membaca mereka dengan serunya saling bercerita tentang buku yang telah selesai dibacanya, sehingga timbul keinginan untuk saling bertukar buku yang telah dibaca.
Kepala SDN 59 Payakumbuh Rika Farlina, S.Pd sangat mendukung segala kegiatan pengembangan literasi di sekolah agar terbentuknya generasi yang cerdas melalui berbagai aktivitas yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat.
Adapun tujuan khusus giat literasi bidang PAI ini adalah menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui gerakan literasi sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat terutama dalam meningkatkan pengetahuan agamanya semenjak dini.
Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya yang secara terus menerus untuk menguatkan pendidikan agama Islam sehingga tujuan pendidikan agama Islam yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.
Untuk mengatasi rendahnya kemampuan atau kompetensi keagamaan diperlukan kesadaran akan pentingnya penerapan desain dan atau implementasi program pendidikan agama Islam yang memungkinkan penguatan kembali pendidikan agama Islam yang maksimal.
Salah satu upayanya adalah melalui penguatan pendidikan agama Islam berbasis literasi sehingga tidak akan ada lagi kendala dalam proses pendidikan dan pembelajaran yang berorientasi pada seimbangnya kualitas iptek dan imtaq.
Berharap dengan menumbuh kembangkan budaya literasi di sekolah dapat menjadikan sekolah sebagai taman yang menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan, menjaga kelanjutan pembelajaran pendidikan agama islam dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca, sehingga lahirlah generasi yang berilmu pengetahuan, beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia yang sesungguhnya. (***)