in

Tiongkok Akan Batasi Impor Batu Bara

BEIJING – Tiongkok diperkirakan akan mendorong penggunaan batu bara dalam negeri dengan memperketat aturan impor. Hal ini dilakukan karena impor ke ekonomi terbesar kedua di dunia itu melonjak dalam empat bulan pertama tahun ini. Pembatasan akan dimulai pada impor batu bara dari Australia.

Para pelaku pasar memperkirakan pembatasan yang dilakukan Beijing akan membuat impor batu bara men­jadi sulit dan mahal. Selama ini, batu bara digunakan seba­gai bahan bakar pembangkit listrik di Tiongkok.

“Saya pikir mereka akan lebih aktif mempromosikan penggunaan batu bara domestik, setidaknya melalui pe­meriksaan pabean yang lebih ketat, jika tidak melakukan tindakan langsung. Dan mengingat hubungan saat ini, batu bara Australia jelas menjadi target pertama,” kata peng­amat dari BMO Capital Markets, Colin Hamilton, seperti dikutip Financial Times, Kamis (28/5).

Tindakan itu diperkirakan akan meningkatkan kete­gangan antara Tiongkok dan Australia. Sebelumnya, Bei­jing telah menerapkan larangan impor daging sapi Aus­tralia dan mengenakan sanksi tarif impor pada gandum negara itu setelah Canberra menuntut digelarnya penyeli­dikan independen tentang asal-usul virus korona yang per­tama kali terdeteksi di Wuhan, Tiongkok.

Para pedagang mengatakan Komisi Pengembangan dan Reformasi Nasional (NDRC) Tiongkok telah mengins­truksikan lima perusahaan besar milik negara untuk tidak membeli batu bara termal dari Australia.

“Semua orang berusaha mencari tahu apa artinya, sebe­rapa ketat itu akan diterapkan, berapa lama itu akan berta­han. Ada banyak ketidakpastian,” kata pengamat pasar batu bara dari perusahaan konsultan Wood Mackenzie, Rory Simington.

Masalah Serius

Menurut perusahaan pengiriman Thurlestone Shipping, terhitung mundur sepekan dari 24 Mei, ekspor batu bara ter­mal Australia turun 41 persen, dibandingkan dengan ming­gu sebelumnya. Sedangkan data Wood Mackenzie tahun lalu menyebutkan Tiongkok mengimpor sekitar 50 juta ton batu bara termal Australia, dan 43 juta ton batu bara kokas ber­kualitas tinggi dan sulit diperoleh di dalam negeri, yang di­gunakan untuk memproduksi baja. Sementara itu, total eks­por batu bara Indonesia ke Tiongkok sebanyak 147 juta ton.

Anggota parlemen dan mantan diplomat Australia, Dave Sharma, menganggap ancaman Tiongkok itu bukan masa­lah serius bagi industri batu bara Australia.

“Pasar batu bara adalah global, dan Australia dinilai se­bagai pemasok ke sejumlah negara karena keandalan dan kualitas batu bara yang tinggi. Ini berarti perdagangan di­lindungi dengan baik dari risiko politik,” katanya kepada Financial Times. n SB/FT/AR-2

What do you think?

Written by Julliana Elora

Duterte: Membiarkan Anak-Anak Bersekolah Berarti Mendatangkan Bencana

Pemerintah Siapkan Rp34 Triliun untuk Petani dan Nelayan