in

TPB Fateta Unand-PT Mitra Kerinci Gelar Seminar Ilmiah Sehat Bersama Teh Hijau

Masyarakat sudah tidak asing lagi dengan teh. Budaya minum teh menjadi agenda wajib yang dilakukan setiap pagi sebelum memulai aktivitas. Tapi, apakah semua orang paham teh yang dikonsumsi setiap pagi bisa mendatangkan manfaat bagi kesehatannya atau tidak, mungkin jawabannya tidak semua orang paham hal itu.

Melalui seminar ilmiah dengan tema Sehat Bersama Teh Hijau, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (TPB) Fateta Unand menyelenggarakan kegiatan pada Senin (20/3) di Gedung PKM Lt. 1 Unand.

Pembicara pada seminar ilmiah ini antara lain, Khandra Fahmy (Dosen TPB Unand), Guru Besar Unand Rizanda Machmud dan Komisaris PT Mitra Kerinci sekaligus Founder Sila Tea, Iriana Ekasari. Seminar dibuka Dekan Fateta Alfi Asben dengan moderator Fadli Irsyad.

Alfi Asben menyampaikan kegiatan ini bagian dari kegiatan lustrum ke 3 Fateta, harapan Fateta bisa bekerjasama dalam penelitian dan pengabdian yang dilakukan oleh dosen, magang mahasiswa atau PKL. Sehingga mahasiswa mendapatkan banyak manfaat dari kegiatan lapangan.

Khandra Fahmy dalam pemaparannya menjelaskan empat tahapan yang dilakukan dalam pengolahan teh hijau yakni pelayuan, penggulungan, pengeringan 1 dan pengeringan 2. Kemudian teh hijau mengandung kandungan berupa Antrakuinon, Tani, Total Fenol dan Antioksidan.

Khandra Fahmy menyampaikan asap yang ditimbulkan oleh bahan bakar kayu pada proses pengeringan teh hijau berpengaruh nyata terhadap kandungan polifenol dan aktivitas antioksidan daun teh hijau. Semakin tinggi konsentrasi asap maka kadungan polifenol dan aktivitas antioksidan semakin menurun atau berkurang. Akan tetapi pengaruh asap dapat memberikan cita rasa dan aroma yang khas pada teh hijau.

Guru Besar dari Fakultas Kedokteran Rizanda juga memaparkan materi dengan topik manfaat teh dari aspek kesehatan. Rizanda menuturkan bahwa teh merupakan minuman populer sekaligus obat tradisional bagi masyarakat China dan Jepang selama ribuan tahun.

Teh adalah minuman yang mengandung kafeina, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas.

Adapun manfaat teh bagi kesehatan diantaranya melawan radikal bebas, menurunkan risiko beberapa jenis kanker, membantu menurunkan berat badan, membuat kulit lebih sehat, menurunkan risiko penyakit Alzheimer, menurunkan risiko diabetes, menurunkan kadar kolesterol dan banyak lagi manfaat yang bisa didapatkan ketika seseorang mengkonsumsi minuman teh. Diharapkan juga teh dikonsumsi tanpa gula atau bagi yang suka manis, cukup sedikit menambahkan gula pada minuman tehnya.

Pemaparan terakhir disampaikan komisaris dari OPT Mitra Kerinci Iriana Ekasari. Iriana menyampaikan rasa terima kasih kepada Departemen TPB yang sudah bersedia berkolaborasi dengan harapan kegiatan serupa dapat berlanjut.

Iriana menuturkan banyak kandungan nutrisipada teh yang dibutuhkan oleh tubuh. Rasa dan aroma yang dihasilkan berbeda dari setiap produksinya, baik yang dihasilkan antara green tea dan black tea. Ada dua value yang bisa didapatkan dari menanan teh.

Pertama, menjaga kelestarian alam, terutama teh yang ditanam dari biji pada zaman belanda. Akarnya bisa sampai kedalaman 3 meter, karna akar teh sifatnya mencekram tanah. Kerapatan populasi teh per hektar dibuat rapat, dalam 1 ha luasan kebun bisa mencapai 12.000 -13.000 ribu pohon, bahkan masih ada sekitar 500 ha tanaman teh yang ditanam sejam tahun 1920.

Kenapa jarang perkebunan teh mengalami longsor? Hal ini dikarenakan teh sifatnya mencekram tanah, mempunyai tajuk yang rapat bertaut sehingga butir hujan tidak langsung memecah partikel tanah akibatnya ketika air hujan datang jatuhnya ke ujung daun teh.

Value kedua, dari segi kesehatan, teh mendatangkan nilai sehat. Setiap orang yang rajin mengkonsumsi teh, kesehatannya akan selalu terjaga. Itulah kenapa teh mampu merawat alam, dan memberikan manfaat sehat bagi setiap orang yang mengkonsumsinya. Di situ nilai tertinggi yang didapatkan.

Di akhir pemarapannya Iriana menyampaikan bahwa perkebunan teh merupakan perkebunan agroindusri yang mampu menjaga konservasi alam dengan baik dan merawat ekosistem.

Saat seminar ilmiah ini juga didemontrasikan cara menyeduh teh yang baik oleh Iriana, sehingga setiap orang yang akan meminum teh akan merasakan nikmat yang didapatkan. Di akhir kegiatan, panitia membagikan doorprize kepada mahasiwa dan dosen yang berhasil membuat pantun bertema teh hijau sehat.(*)

What do you think?

Written by Julliana Elora

JCI West Sumatera Kunjungi Usaha Peternakan Ayam Petelur

Bentuk Tim Promotor, PT Paragon Technology & Innovation Gelar Regional Training