in

Tragedi Festival Udara Villa Cañás: Pesawat Era Perang Dingin Jatuh, Pilot Tewas

Tragedi kecelakaan pesawat L-29 Delfín jatuh di Festival Udara Villa Cañas Argentina. Pilot meninggal dunia. (Foto: bnn-network)

PADEK.JAWAPOS-Festival atraksi udara yang berlangsung di Villa Cañás pada Minggu sore (12/11/2023) waktu setempat, berakhir dengan tragedi memilukan. Saat pertunjukan akrobatik, pesawat jet perang L-29 Delfin mengalami kecelakaan dan jatuh di dekat ratusan penonton yang hadir untuk menyaksikan acara tersebut.

Pesawat yang dikemudikan oleh Gastón Vanucci dan ditumpangi oleh rekannya, Nicolás Skares, mengalami kecelakaan tragis di lokasi berjarak 50 kilometer dari Venado Tuerto. Keduanya tewas seketika setelah pesawat itu jatuh dan terbakar.

Otoritas kepolisian provinsi telah memberitahu hakim federal Venado Tuerto, Juan Cruz Aras Aimar, yang segera memerintahkan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan di kota kecil di provinsi selatan Santa Fe, Argentina ini.

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional juga telah memulai penyelidikan independen untuk mendalami insiden yang telah menghebohkan komunitas lokal.

Pemerintah Kota dan klub terbang setempat menyampaikan kekecewaan mereka terhadap tragedi ini. Meskipun petugas pemadam kebakaran dan ambulans segera tiba di lokasi kejadian, upaya penyelamatan tidak berhasil menyelamatkan nyawa kedua awak pesawat.

Sumber dari klub terbang menjelaskan bahwa pesawat tersebut melakukan penerbangan rendah di atas landasan pacu ketika berangkat. Saat pesawat meninggalkan area setelah berbelok, tiba-tiba pesawat jatuh. Pesawat ini jet Rusia jenis L-29 Delfin, yang digunakan untuk pelatihan militer selama perang dingin.

Walikota Villa Cañás, Norberto “Tito” Gizzi, menyatakan duka cita atas kehilangan dua pilot tersebut. “Peristiwa ini membuat seluruh wilayah berduka dan merupakan pukulan telak bagi seluruh komunitas aeroclub Villa Cañás dan kota kami secara umum. Kami semua terharu dengan peristiwa tersebut,” kata Gizzi seperti dilansir dari La Capital.

Festival ini bagian dari Atraksi Udara Klasik tahunan di Villa Cañás, yang menampilkan atraksi akrobatik udara, pameran pesawat eksperimental, dan berbagai pertunjukan udara lainnya. L-29 Delfin, yang dikenal sebagai pesawat dengan sejarah perang menjadi salah satu daya tarik utama festival ini.

L-29 Delfin, pesawat jet pelatihan militer era perang dingin, memiliki sejarah panjang dan merupakan pesawat langka di dunia. Diketahui bahwa pesawat ini adalah satu-satunya L-29 Delfin yang ada di Amerika Selatan, dimiliki oleh seorang pengusaha dari Carlos Casares, Buenos Aires, yang membawanya dari California, Amerika Serikat.

L29 Delfin adalah pesawat jet untuk tujuan pelatihan militer untuk pertempuran udara yang diproduksi di Cekoslowakia untuk negara-negara Pakta Warsawa -selama periode Perang Dingin, dan menggantikan Mig 15 dan Mig 17F asal Rusia.

Pesawat ini terbang dari tahun 1966 hingga 1977. Ketika tidak lagi digunakan sebagai pesawat latih, pesawat menjadi bagian dari angkatan udara. Kemudian menjadi usang dan jatuh ke tangan swasta. Ada sekitar 50 pesawat L-29 yang tersisa di dunia dan pesawat yang jatuh hari Minggu ini di provinsi Santa Fe adalah satu-satunya di Amerika Selatan.

Meskipun menjadi daya tarik utama, L-29 Delfin memiliki biaya pengoperasian yang sangat tinggi. Pesawat ini mengonsumsi 800 liter bahan bakar per jam dan mencapai kecepatan maksimum 800 km/jam. Tragedi ini kini memunculkan diskusi tentang keamanan dalam acara penerbangan, dan penyelidikan akan terus berlanjut untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan ini serta memastikan bagaimana keamanan di acara serupa di masa depan.(*)

What do you think?

Written by Julliana Elora

DPW Syarikat Islam Sumbar Dilantik: Hamdan Zoelva: Meningkatkan Martabat Pribumi

LA Lakers vs Blazers 116-110: Davis dan Hachimura Atasi Absennya LeBron James