Sopir Tewas, Kernet Patah Kaki
Jalan Padang-Solok di Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubukkilangan kembali makan korban. Satu orang tewas di tempat dan satu lainnya mengalami luka serius dalam kecelakaan tunggal Kamis (24/8). Kecelakaan tersebut dialami satu unit truk tangki bermuatan CPO sekitar pukul 06.00, tepatnya di KM 23 Panorama II.
Truk dengan nomor polisi polisi BK 9879 CL ini dikendarai Sunggul Siahaan, 50, warga Kampuang Rawa Aren RT 02 RW 02 Aren Jaya Kota Bekasi. Sementara, kernetnya bernama Feri Afrizal, 31, warga Pekanbaru.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Padang Ekspres, truk tersebut datang dari arah Solok menuju Padang. Sesampai di tempat kejadian peristiwa (TKP), sopir hilang kontrol hingga menabrak dinding tebing sehingga truk tangki langsung terbalik.
Anggota Pos Kamling Jalan Raya Lubukparaku (PKJR) begitu mendapat informasi langsung ke lokasi dan melaporkan ke Polsek Lubukkilangan.
Menurut Buyung, salah seorang personel PKJR, dia mendapat informasi dari pengguna jalan lain ada kecelakaan truk tersebut.
Ia pun langsung ke TKP dan melihat bagian depan truk penyok setelah menghantam dinding tebing. “Saya langsung mengabarkan ke Polsek Lubukkilangan. Tak berapa lama, polisi pun datang. Lalu mengevakuasi mobil dan korban yang terjepit,” ungkapnya.
Kecelakaan itu sempat jalan di TKP macet. Pasalnya, para pengguna jalan yang melintas antusias ingin melihat peristiwa nahas tersebut.
Dalam kecelakaan itu, separuh badan sopirnya terjepit. Dia pun meninggal di tempat. Sedangkan kernetnya mengalami patah kaki.
Kasat Lantas Polresta Padang Kompol Asril Prasetya mengatakan, kecelakaan itu diduga karena truk yang off control sehingga menabrak tebing hingga terbalik.
Petugas kepolisian dari Unit Laka Polresta Padang, Polsek Lubukkilangan, tim Reaksi cepat Sabhara Polresta Padang, Basarnas, KSB Lubukkilangan, tim Semen Padang Rescue serta masyarakat lainnya, berhasil mengevakuasi korban yang terjepit dengan bantuan sebuah mobil crane milik Semen Padang.
“Jenazah korban langsung dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara Padang untuk penanganan lebih lanjut,” ungkapnya. Sedangkan kernetnya dibawa ke Semen Padang Hospital.
Diduga, truk off control karena sopir mengantuk. “Kawasan ini memang dikenal dengan kawasan tengkorak (rawan kecelakaan, red). Sehingga pengendara diminta meningkatkan kehati-hatiannya dalam berkendara. Seandainya mengantuk jangan dipaksakan, sebaiknya istirahat dulu,” tuturnya.
Kasatlantas Turun Langsung
Di sisi lain, Kompol Asril Prasetya menyebut tidak anggotanya saja yang turun ke lapangan untuk melakukan olah TKP atau pengaturan jalan yang macet saat kecelakaan. “Itulah yang saya terapkan, melihat saya semangat, para anggota, apalagi Brigade Motor (BM) Satlantas Polresta Padang yang saya andalkan, semangat pula langsung turun membantu masyarakat,” sebutnya.
Mereka saling bahu membahu dalam mengevakuasi korban. “Ada lebih kurang satu jam kami melakukan evakuasi. Tidak itu saja, melihat kami semangat, para masyarakat pun ikut semangat menolong,” katanya.
Dia mengatakan, turun ke lapangan adalah hobinya. Apalagi berbaur dengan masyarakat. “Alhamdulillah berkat kerja sama akhirnya korban bisa kita selamatkan,” tukasnya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.