Bank Indonesia Provinsi Sumbar menargetkan inflasi Sumbar 2023 turun ke 2-4 persen tahun 2023 ini. Untuk mencapai target itu, Bank Indonesia Sumbar bekerjasama dengan Pemprov Sumbar telah meluncurkan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sumbar 2023.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumbar, Endang Kurnia Saputra optimistis target itu tercapai. Karena sejumlah bahan pangan penyebab inflasi harganya sudah mulai turun sejak awal Ramadan lalu.
“Tanda-tandanya sudah terlihat, harga cabai sudah turun. Bisanya di atas Rp50 ribu sekilo sekarang berada di bawah Rp50 ribu per kilogram,” ucapnya saat buka bersama wartawan di Gedung BI Muaro kemarin.
Tak hanya cabai sejumlah komoditas lainnya menunjukkan tren penurunan, seperti bawang merah dan ikan laut.
Namun berdasarkan data historis, komoditas yang memberikan andil inflasi saat Ramadan dan Idul Fitri yaitu cabai merah, bawang merah, daging ayam ras, angkutan udara, minyak goreng, serta jengkol.
Untuk mengantisipasi itu, lanjut Adang, kegiatan gempur inflasi terus digencarkan. BI Sumbar telah membentuk komunitas peduli inflasi, komunitas milenial peduli inflasi, sekolah inflasi yang bertujuan untuk melakukan pengendalian inflasi di Sumbar.
Tak hanya itu, penguatan distribusi antardaerah melalui kerja sama dengan Kepri terus dilakukan. Untuk dalam Sumbar yakni sama dengan Kabupaten Tanahdatar dan Mentawai. Kemudian menggalakkan toko pesantren dan pelaksanaan pasar murah bekerjasama dengan Disperindag dan TTIC Sumbar.(sur)