YOGYAKARTA – Sivitas UGM menyampaikan seruan moral solidaritas bangsa dalam menanggulangi wabah Covid-19. Dalam seruan moral ini, secara tegas sivitas UGM meminta seluruh komponen bangsa menyatukan energi dan sumber daya untuk memperkuat upaya melawan Covid19. Bersatu melawan Covid-19 dengan mengesampingkan motif politik, sekat-sekat ideologi dan kepartaian, serta kepentingan-kepentingan sempit lainnya.
Seruan moral tersebut disampaikan oleh Rektor UGM, Panut Mulyono, kepada wartawan secara daring, Senin (13/4) mewakili seluruh sivitas UGM.
Pada kesempatan itu Panut menyampaikan beberapa poin utama seruan moral solidaritas bangsa yang bisa dilakukan dalam melawan Covid-19. Covid-19 sudah menjadi tragedi kemanusiaan. Ribuan orang jatuh sakit, ratusan meninggal dunia, dan jutaan masyarakat kelas bawah mulai mengalami kesulitan hidup.
Menghadapi tragedi ini, dibutuhkan solidaritas nasional dan sikap saling bahu membahu seluruh elemen bangsa. Sebagai bagian dari tanggungjawab kebangsaan dan kerakyatan yang melekat erat dalam jati diri UGM, maka segenap sivitas UGM menyampaikan seruan moral ini.
Tak hanya menghimbau seluruh masyarakat bersatu dalam mengatasi Covid-19, sivitas UGM turut meminta masyarakat menghentikan sikap saling menghujat dan provokasi yang justru melemahkan upaya melawan wabah Covid-19. Terlebih mengingat penanganan Covid-19 bukan hanya menjadi tanggungjawab Presiden dan jajarannya, tetapi menjadi tanggung jawab bersama seluruh komponen bangsa.
UGM juga meminta kepada pemerintah memperkuat koordinasi antar instansi dan antar level pemerintahan, serta mengkomunikasikan secara utuh perkembangan penanganan Covid-19 kepada masyarakat. Diriingi dengan mengawal bersama-sama implementasi program tanggap darurat dan penanganan dampak sosial-ekonomi Covid-19 yang sudah disiapkan oleh pemerintah sehingga berjalan efektif.
“Kami memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh tenaga medis (dokter, perawat, laboran, dan semua petugas kesehatan) yang mempertaruhkan kesehatan dan keselamatannya dengan berada di garda paling depan penanganan COVID-19,” ucapnya.
Apresiasi juga disampaikan kepada seluruh kekuatan sosial, masyarakat, dan relawan yang tanpa pamrih ikut bersama melawan Covid-19 dengan cara dan kapasitasnya masing-masing.
Seruan melawan Covid-19 juga ditujukan segenap pimpinan universitas untuk terus memberikan dukungan baik finansial maupun nonfinansial guna penanganan COVID-19, termasuk membantu kelompok-kelompok rentan.
Bangun Kesetiakawanan
Selain itu, sivitas UGM juga mengajak semua komponen bangsa memperkuat sikap kerelawanan dan kesetiakawanan sosial demi kuatnya solidaritas nasional dalam melawan Covid-19. “Demikian seruan moral ini kami sampaikan, dengan senantiasa memohon perlindungan dan pengampunan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kita semua berharap tragedi kemanusiaan COVID-19 segera berlalu dari tanah air dan seluruh muka bumi. Salam sehat dan solidaritas bangsa!” pungkasnya.
Dalam seruan moral tersebut turut hadir secara daring jajaran pimpinan univeritas, Senat Akademik, Majelis Waki Amanah, Dewan Guru Besar, dan para dekan di lingkungan UGM.
Dekan Fisipol UGM, Erwan Agus Purwanto mengatakan wabah Covid-19 merupakan bentuk bencana baru yang belum pernah terjadi di semua negara, termasuk Indonesia. Belum ada preseden untuk menangani krisis ini sebelumnya. “Biasanya kita bicara erupsi merapi, banjir dan lainnya. Sementara Covid-19 ini merupakan bencana yang belum pernah ada presedennya dan sekarang 34 provinsi di Indonesia sudah terjangkit,” tuturnya.
Sementara Dekan FKKMK UGM, Ova Emilia, menyampaikan Covid-19 telah menjadi persoalan global. Kasus di Indonesia terus mengalami peningkatan dari hari ke hari dalam jumlah signifikan, bahkan telah terjadi transmisi komunitas berkelanjutan. “Ini bukan hanya keselahan pengambil kebijakan saja, tapi juga tergantung perilaku kita dan masyarakat,”katanya.
Ova mengatakan sejumlah kebijakan telah dilakukan institusi pendidikan, termasuk UGM dalam mencegah infeksi Covid-19. Beberapa diantaranya seperti menerjunkan relawan dan mahasiswa untuk mengedukasi masyarakat, melakukan tracing dan koordinasi dengan pemda, serta menginisiasi 2 laboratorium untuk diagnosis Covid-19.
Strategi lain dengan memberikan sumbangan pemikiran dan inovasi dalam upaya mengendalikan penularan Covid-19. YK/AR-3