in

UMKM Jadi Motor Utama Kebangkitan Ekonomi

JAKARTA – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) diyakini bakal menjadi motor utama yang mendorong ke­bangkitan ekonomi nasional dari dampak pandemi Co­vid-19. Hal itu didasarkan pada pertimbangan sekitar 97 persen dari total tenaga kerja bekerja pada segmen tersebut.

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, pada acara Hari Lahir Ke-9 Himpunan Pengusaha Nahdliyin, di Jakarta, Jumat (9/10), mengatakan dengan sebagian besar masyara­kat mengandalkan penghasilan sebagai pelaku usaha mau­pun pekerja di sektor UMKM, maka begitu bisa beradaptasi dengan kenormalan baru, akselerasinya lebih cepat.

“Di tengah kesulitan pasti ada kesempatan, dan jeli menangkap peluang menjadi modal dasar untuk dapat menciptakan inovasi sehingga dapat bertahan di era pan­demi ini,” kata Moeldoko.

Selain menyerap tenaga kerja yang besar, kata Moeldo­ko, dari sisi output atau produktivitas, UMKM memberikan sumbangan yang besar dalam perekonomian nasional. Se­kitar 60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indone­sia berasal dari kontribusi UMKM.

Usaha tersebut bersama koperasi, paparnya, juga ber­peran penting sebagai instrumen pemberdayaan masyara­kat. Dengan kontribusi yang vital terhadap perekonomian itulah, sehingga menjadi salah satu bagian penting dalam program Pemu­lihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diberi alokasi anggaran sekitar 123 trili­un rupiah.

Program stimulus dan insentif bagi UMKM di antaranya subsidi bunga, baik melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun non-KUR. Penempatan dana pemerintah di bank sehingga bank dapat me­nyalurkan kredit kepada pelaku usaha, khususnya UMKM.

Demikian juga dengan penjaminan kredit agar bank tidak ragu untuk me­nyalurkan kreditnya ke sektor tersebut. Sedang­kan pembiayaan kepada koperasi melalui Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB). Begitu pula de­ngan insentif pajak, yaitu Pajak Penghasilan final bagi UMKM ditanggung pemerintah.

Pemerintah, tambahnya, juga masih menyediakan Ban­tuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro atau BPUM berupa hibah senilai 2,4 juta rupiah untuk setiap pelaku usaha mikro. Tujuannya agar usaha mikro terus bertahan tidak harus menutup usahanya.

Di tengah pandemi, dia yakin pelaku usaha meman­faatkan peluang baru melalui teknologi untuk mendukung produktivitas masyarakat.

Industri Global

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta para pengusaha Nahdliyin lebih meng­optimalkan teknologi digital karena ke depan semakin do­minan sebagai next industry standard.

Selain mengoptimalkan teknologi digital, pengusaha juga diimbau mendalami dan menangkap tren dunia ter­kait industri halal global, baik dalam bentuk halal finance melalui syariah finance and business, halal tourism, food, cosmetics, pharmaceutical, atau produk lain.

Wapres juga mengapresiasi pembentukan jaringan in­vestor tunggal atau angel investor untuk usaha rintisan (start up) halal, sebagai salah satu cara bagi Indonesia me­ngejar ketertinggalan pengembangan industri halal di ting­kat global. n bud/P-4

What do you think?

Written by Julliana Elora

Danlanud SMH Pimpin Sertijab Dansatpom Lanud SMH

Presiden: Kalau Tidak Puas, Silakan Uji Materi ke MK